Latar Belakang : Salah satu jenis bahan tradisional yang sering digunakan sebagai pereda demam adalah buah tomat. penggunaan buah tomat sebagai obat tradisional berhubungan erat dengan kandungan zat aktif yang dimilikinya yaitu flavonoid yang berfungsi untuk menghambat peningkatan prostaglandin. meningkatnya prostaglandin akan mnginduksi terjadinya kenaikan setpoit suhu tubuh sehingga terjadi demam. oleh sebab itu, tanaman yang mengadung flavonoid, seperti buah tomat, mempunyai potensi sebagai antipiretik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak buah tomat ( solanum lycopersicum L ) pada mencit ( Mus musculus.)
Metode Penelitian : penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan pre test post test control group design. sampel yang digunakan adalah mencit sebanyak 30 ekor, berusia 3-4 bulan dengan berat badan 20-25gram. kemudian dibagi dalam 5 kelompok percobaan.
Hasil : didapatkan hasil significancy 130 (p>0,05) pada pengujian T-berpsangan kelompok kontrol negatif yang berarti kelompok kontrol negatif tidak memberikan efek antipiretik terhadap mencit. sedangkan dari hasil uji T-berpasangan pada ketiga kelompok perlakuan dengan ekstrak tomat didapatkan hasil significancy 0,000 (p0,05) yang artinya tidak terdapat perbedaan suhu yang bermakna pada ketiga kelompok perlakuan.
Kesimpulan: dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ektrak buah tomat ( Solanum lycopersicum L) memiliki efek antipiretik pada mencit ( Mus musculus). perbedaan dosis ektrak buah tomat ( solanum lycopersicum L.)tidak memberikan perbedaan efektivitas sebagai antipiretik pada mencit. efek antipiretik ektrak buah tomat ( solanum lycopersicum L.) memiliki kesamaan dengan efek dengan antipiretik paracetamol.
kata kunci : efek antipirotik, tomat, flavovonoid, prostaglandin.