No image available for this title

Skripsi Kedokteran

PERBANDINGAN EFEK ANTARA PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Caricae papaya L) DAN KLORAMFENIKOL TERHADAP Salmonella typhi



ABSTRACT




Background: Salmonella typhi is an organism that is derived from the genus Salmonella. This organism is the causative agent of typhoid fever is a disease that is endemic in Indonesia. These bacteria usually enter the body orally, usually by contaminated food or drink. Management of typhoid fever can be done with antibiotics but a growing number of microbes that are resistant to antibiotics. Papaya leaves contain flavonoids and other compounds such as alkaloids and saponins has antibacterial effect.
Methods: This study is a kind of experimental laboratory study , post-test only control group design with a dilution method. Concentration of extract used ware 12.5%, 25%, 50% and 100% with three replications. Salmonella typhi is planted in the appropriate media and then dripped of papaya leaves (Caricae papaya L) extract various concentrations of and observed growth. The antibacterial effect is measured by the Minimal Inhibitory Concentration (MIC) and Minimal Bactericidal Concentration (MBC).
Results: MIC value of the extract from papaya leaf (Caricae papaya L) can not be observed and MBC value was 50%
Conclusion: MIC papaya leaf extract (Caricae papaya L) in this study is unknown because the papaya leaf extract has a very strong color so that the liquid BHI medium can not be observed while chloramphenicol visible turbidity clarity in liquid BHI medium. And for KBM papaya leaf extract (Caricae papaya L) against Salmonella typhi is 50%.



Keywords : Typhoid fever, papaya leaves (Caricae papaya L), Salmonella typhi, minimum inhibitor concentration, minimal bactericidal concentration.



xiii

ABSTRAK




Latar Belakang: Salmonella typhi merupakan organisme yang berasal dari genus Salmonellae. Organisme ini merupakan agen penyebab terjadinya demam tifoid yang masih menjadi suatu penyakit yang endemik di Indonesia. Bakteri ini hampir selalu masuk kedalam tubuh secara oral, biasanya bersama makanan atau minuman yang terkontaminasi. Penatalaksanaan demam tifoid dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik namun semakin banyak mikroba yang resisten terhadap antibiotik. Daun pepaya mengandung flavonoid dan beberapa senyawa lainnya seperti alkaloid dan saponin yang memiliki efek sebagai antibakteri.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium, post test only control group design dengan metode dilusi. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 12,5%, 25%, 50% dan 100% dengan tiga kali pengulangan. Salmonella typhi ditanam pada media yang sesuai kemudian diteteskan berbagai konsentrasi ekstrak daun pepaya (Caricae papaya L) dan diamati pertumbuhannya. Efek antibakteri diukur dari Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM).
Hasil: Nilai KHM dari ekstrak daun pepaya (Caricae papaya L) tidak dapat diamati dan KBM adalah 50%.
Kesimpulan: KHM ekstrak daun pepaya (Caricae papaya L) pada penelitian ini tidak diketahui karena ekstrak daun pepaya memiliki warna yang sangat kuat sehingga pada media BHI cair tidak dapat diamati tingkat kekeruhannya sedangkan kloramfenikol terlihat kejernihan pada media BHI cair. Dan untuk KBM ekstrak daun pepaya (Caricae papaya L) terhadap Salmonella typhi adalah 50%.



Kata Kunci : Demam tifoid, daun pepaya (Caricae papaya L), Salmonella typhi, kadar hambat minimal, kadar bunuh minimal


Ketersediaan

N 101 10 055615.32 PAW pMy LibraryTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
615.32 PAW p
Penerbit : Palu.,
Deskripsi Fisik
xiii , 46 hlm ; 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
615.32
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
xiii , 46 hlm ; 29 cm
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this