No image available for this title

Skripsi Kedokteran

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI



THE EFFECTIVENESS OF ANTIBACTERIAL LEMON FRUIT
EXTRACT(Citrus Aurantifolia) AGAINST GROWTH OF
BACTERIA Escherichia Coli

Jeane Adelia*, Tri Setyawati**, Moh Salman***

*Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
**Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
***Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Tadulako

ABSTRACT

Introduction:Escherichia coli is a normal intestine flora. Escherichia coli can be pathogenic if the number is increasing or is outside the intestine. Escherichia coli that are outside the intestine can cause urinary tract infection, meningitis, and septicemia. The clinical infestation of Escherichia coli infection depend on location. One of the traditional medicine that can be used for the treatment of Escherichia coli infection is lemon extract (Citrus aurantifolia). Lemon (Citrus aurantifolia) contain antibacterial substance. This fact encourage the authors to conduct a research on the effectiveness of antibacterial extracts of lemon (Citrus aurantifolia) on the growth of the Escherichia coli.
Objectives: to determine the inhibition zone and most effective concentration of lemon extract on growth of Escherichia coli.
Method:This study included the type of experimental research conducted in the laboratorywith posttest only control group, where the authors observe the control group and treatment group after intervention. The collected data will be analyzed using Kruskal Wallis Test and Post Hoc Test with Mann Whitney U test Results: the biggest diameter of the inhibiton zone were obtained from positive control, with 43,66mm mean following by 80% treatment (36,66), 60% (34,75), 40% (32,68), dan 20% (28,50), whereas the negative control that used, not showing any inhibiton zone. According to Kruskal Wallis Test results, there is a significant in more than two test group (p=0,000).
Conclusion:on experiments lemon extract (citrus aurantifolia) shows that the greater the concentration of the extract, the greater zone of inhibition against Escherichia coli colonies we get


Keyword: Lemon Extract, Citrus Aurantifolia, Antibacteria, Escherichia coli.



EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Escherichia coli

Jeane Adelia*, Tri Setyawati**, Moh Salman***

*Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
**Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
***Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

ABSTRAK


Latar Belakang: Escherichia coli merupakan flora normal usus. Escherichia coli menjadi patogen jika jumlahnya dalam saluran pencernaan meningkat atau berada diluar usus. Escherichia coli yang berada diluar usus dapat menyebabkan infeksi traktus urinarius, meningitis, dan septicemia.Manifestasi klinik infeksi oleh Escherichia coli bergantung pada lokasi infeksi. Salah satu pengobatan tradisional yang digunakan untuk pengobatan bakteri Escherichia coli adalah buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung zat antibakteri. Hal ini yang mendasari penulis melakukan penelitian tentang efektivitas antibakteri ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Tujuan: Untuk mengetahui zona hambat dan konsentrasi paling efektif dari ekstrakbuah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan Escherichia coli.
Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium posttest only control group, dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap kelompok kontrol dan kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan uji Kruskal Wallis dan Post Hoc Test dengan uji Mann Whitney U.
Hasil: Diameter zona hambat paling besar diperoleh pada kontrol positif, yaitu dengan rerata 43,66 mm dan diikuti pada perlakuan 80% (36,66 mm) 60% (34,75 mm), 40% (32,68 mm), dan 20% (28,50 mm),sedangkan kontrol negatif yang digunakan menunjukkan tidak adanya hambatan terhadap masing-masing replikasi. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan yang bermakna pada lebih dari dua kelompok uji (p=0,000).
Kesimpulan: Pada eksperimen ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) menunjukkan bahwa dengan meningkatkan konsentrasi ekstrak, maka semakin baik pengaruh kadar hambat yang terjadi terhadap koloni bakteri Escherichia coli.



Kata Kunci: Ekstrak Buah Jeruk Nipis, Citrus Aurantifolia, Antibakteri,
Escherichia coli

PENDAHULUAN
Di negara Indonesia, diare merupakan masalah kesehatan masyarakat karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan parasit. Penyebab diare terbanyak kedua setelah rotavirus adalah infeksi karena bakteri Escherichia coli [1].
Escherichia coli merupakan flora normal di dalam usus manusia dan akan menimbulkan penyakit bila masuk ke dalam organ atau jaringan lain. Bakteri ini berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-0,7 μm dan bersifat anaerob fakultatif [2].
Escherichia coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada diluar usus. Escherichia coli merupakan patogen intestinal dan patogen ekstraintestinal yang dapat menyebabkan infeksi traktus urinarius, meningitis, dan septicemia [2].
Infeksi oleh Escherichia coli dapat diobati menggunakan sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol, tetrasiklin dan aminoglikosida[2]. Akan tetapi, masyarakat menggunakan tanaman obat yaitu buah jeruk nipis yang memiliki aktivitas antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan dari bakteri gram negatif yaitu Escherichia coli penyebab diare[3].
Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu tanaman toga yang digunakan pada masyarakat, baik untuk bumbu masakan maupun untuk obat-obatan dari bagian perasan air buah jeruk nipis. Selain untuk pengobatan, jeruk nipis digunakan sebagai penambah nafsu makan, penurun panas
(antipireutik), diare, menguruskan badan, antiinflamasi, dan antibakteri[4].
Dalam bidang pengobatan, bahan-bahan alam digunakan dalam bentuk ekstrak karena lebih spesifik mengandung zat-zat hasil ekstraksi, dalam hal ini adalah minyak atsiri. Ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung senyawa limonen yang mempunyai kemampuan sebagai antimikroba yang sangat efektif untuk merusak dinding sel bakteri[5].
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin melakukan penelitian eksperimen untuk menguji efektivitas antibakteri ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap bakteri Escherichia coli.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium Post test only control group. Penelitian ini berlokasi di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel penelitian adalah 24 dengan biakan bakteri dalam medium agar yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan. Penelitian ini juga didukung dengan adanya penggunaan kontrol positif dan negatif.
Langkah awal yang dilakukan adalah proses ekstraksi buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan metode maserasi, dilakukan metode pengenceran untuk membagi ekstrak dalam beberapa konsentrasi. Selanjutnya adalah pembuatan suspensi bakteri uji yang diikuti dengan Uji Pendahuluan. Setelah uji pendahuluan, ditetapkan beberapa konsentrasi yang akan digunakan sebagai sampel dari penelitian. Penelitian pun dilanjutkan dengan uji antibakteri. Cara pengukuran yang dilakukan yakni dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk pada medium agar dengan menggunakan mistar sebagai alat ukur.
Analisa statistik untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah uji Kruskal Wallis dan Post Hoc Test dengan uji Mann Whitney U.
HASIL
1. Uji Pendahuluan
Sebelum dilakukan uji aktivitas antibakteri pada berbagai konsentrasi ekstrak, maka terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan dengan konsentrasi 100% untuk menentukan apakah ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki efek antibakteri terhadap Escherichia coli sebelum dilakukan uji dengan berbagai konsentrasi yang lebih rendah. Lalu dilanjutkan dengan uji antibakteri ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan konsentrasi 80%, 60%, 40%, dan 20% untuk menentukan zona hambat ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Sebagai permulaan, dilakukan pembiakan bakteri Escherichia coli pada medium agar menggunakan Mueller-Hinton Agar. Koloni bakteri yang telah dibiakkan pada media kemudian diinkubasi pada suhu ruangan selama ± 15 menit. Setelah diinkubasi lalu dibuatkan sumuran (lubang) pada permukaan medium agar dengan menggunakan tips steril dengan diameter sumur 0,5 mm. Metode ini merupakan metode sumuran, dimana dalam 1 medium agar dapat dibuat ± 2 sumuran. Setelah pembuatan sumur, kemudian dimasukkan ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan berbagai konsentrasi. Medium agar pun diinkubasi pada inkubator dengan suhu 37°C selama 1x24 jam. Dari hasil uji pendahuluan didapatkan zona jernih yang membuktikan bahwa pada konsentrasi 100%, terdapat zona hambat dengan diameter masing-masing yaitu, 43,66 mm.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki efek antibakteri terhadap Escherichia coli pada berbagai konsentrasi, sehingga pada penelitian ini dapat dilakukan uji efektivitas antibakteri ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi 80%, 60%, 40%, dan 20%.
2. Uji Antibakteri
Setelah melakukan pengenceran pada setiap konsentrasi dan kontrol positif, selanjutnya dibuat sumuran pada setiap media biakan E. coli dengan lubang sebanyak 2 lubang pada 1 medium agar. Total perlakuan yang dikerjakan pada penelitian ini adalah 24 sampel, karena setiap kelompok perlakuan mendapatkan 4x pengulangan (replikasi). Setiap konsentrasi yang telah diencerkan akan dimasukkan dalam sumuran pada medium agar, begitu juga dengan kontrol positif dan kontrol negatif, kemudian diberikan label pada setiap perlakuan. Selanjutnya, medium yang telah diberikan perlakuan masing-masing diinkubasi selama kurang lebih 24 jam pada suhu 37°C. Setelah itu dilakukan pengamatan dan pengukuran masing-masing zona hambat yang terbentuk pada medium agar.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dari setiap kelompok memberikan diameter hambat yang berbeda. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan penggaris dengan skala (mm). Pengukuran diameter zona hambat yaitu pada daerah bening atau jernih di sekitar sumuran.

Aurantifolia) pada bakteri Escherichia Coli dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%









Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Buah
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Escherichia coli Pada Media
Pembenihan Difusi dengan Masa Inkubasi 1 x 24 jam
Konsentrasi Diameter zona hambat (mm) Rerata (mm)
Replikasi
1 2 3 4
Kontrol (+) 43,67 43,67 43,33 44,00 43,66
Kontrol (-) 0 0 0 0 0
80% 36,33 36,67 37,00 36,00 36,66
60% 34,67 35,00 34,67 34,67 34,75
40% 32,67 33,00 32,33 32,67 32,68
20% 28,33 28,67 28,33 28,67 28,50
Keterangan: Penghitungan diameter zona hambat termasuk diameter sumuran
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan setiap masing-masing perlakuan. Diameter zona hambat paling besar diperoleh pada kontrol positif yaitu dengan rerata 43,66 mm dan diikuti pada perlakuan 80% (36,66mm), 60% (34,75mm), 40% (32,68mm) dan 20% (28,50mm) sedangkan kontrol negatif yang digunakan menunjukkan tidak adanya hambatan terhadap masing-masing replikasi. Hasil tersebut diperoleh dari lubang sumuran yang berisi ekstrak dan terbentuk zona hambatan dan diukur menggunakan mistar dalam skala mm.








3. Penentuan Kesetaraan Perlakuan (Analisis Data)
Tabel 2. Perbedaan Zona Hambat Ekstrak Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap bakteri Escherichia coli
Perlakuan N Mean Rank P
Konsentrasi 20%
Konsentrasi 40%
Konsentrasi 60%
Konsentrasi 80%
Konsentrasi Positif
Konsentrasi Negatif
Total 4 6.50
4 10.50
4 14.50 0,000
4 18.50
4 22.50
4 2.50

24






Tabel 3. Analisis Data Post Hoc Test : Mann Whitney U test
Kelompok N Perbandingan tiap konsentrasi
K6 K5 K4 K3 K2 K1
K1 (20%) 4 ,013 ,019 ,017 ,019 ,019
K2 (40%) 4 ,013 ,019 ,019 ,017 ,019
K3 (60%) 4 ,013 ,017 ,017 ,017 ,017
K4 (80%) 4 ,013 ,019 ,017 ,019 ,019
K5 ( Kontrol Positif) 4 ,013 ,019 ,017 ,019 ,019
K6 ( Kontrol Negatif) 4 ,013 ,013 ,013 ,013 ,013 ,013
(Sumber : Data Primer, 2016)
Analisis data yang diperoleh melalui pengolahan data menggunakan analisis statistik dengan uji Kruskal Wallis pada Tabel 2 yang bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan yang terjadi antara dua atau lebih kelompok perlakuan dengan pemberian konsentrasi ekstrak buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) 20%, 40%, 60% dan 80% dengan nilai signifikan dimana P20mm), dikarenakan Ampicillin merupakan bakterisida[7]
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi perlakuan yang diberikan maka zona hambat yang terbentuk semakin besar. Sehingga pada setiap perlakuan yang diberikan memiliki rata-rata zona hambat yang berbeda. Hal ini ini dapat terjadi karena ekstrak buah jeruk nipis mengandung minyak atsiri yang mempunyai fungsi daya antibakteri dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri. Diameter zona hambat paling besar pada kontrol positif yaitu dengan rerata 43,66 mm dan diikuti pada perlakuan 80% (36,66mm), 60% (34,75mm), 40% (32,68mm) dan 20% (28,50mm)[8].
Hasil analisis data pada Tabel 2 yang menunjukkan uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p 0,000 (p


Ketersediaan

SKD2016367N 101 12 101 ADE eMy LibraryTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
N 101 12 101 ADE e
Penerbit : Palu.,
Deskripsi Fisik
viii , 38 hlm ; 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
viii , 38 hlm ; 29 cm
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this