No image available for this title

Skripsi Kedokteran

VARIASI BAKTERI DAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI KOTA PALU PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015



ABSTRACT
Introduction: Variations in bacteria and resistance towards antibiotics on urinary tract infection (UTI) patients are very important to be known by clinicians in order to get the correct treatment. Variations of bacteria and their sensitivity to antibiotics often change over time and may be different in each place.
Objective: : This study was aimed to describe the variety of bacteria and antibiotic resistance in Palu period January 2015 to December 2015.
Method: : This study was a quantitative research with descriptive observational study design on 40samples.Thedata was collected retrospectively (secondary data) from record of urine culture and antibiotic resistance testingresults in Central Sulawesi Regional Health Laboratory period January 2015 to December 2015. Sampling method used was total sampling technique.
Results: From 40 samples, UTI is more prevalent in women (72.5%) than men (27.5%). Most UTI-causing bacteria is Escherichia coli (32.5%) which is still sensitive toward meropenem (69.23%), penicillin G (38.46%) and cotrimoxazole (30.7%) while resistant toward ofloxacin (100%) and cefotaxcim (92.31%). This is followed by Streptococcus sp (12.5%) and Staphylococcus sp. (10%). Meropenem and Chloromfenicol as much as 45% was found to be effective against many types of bacteria cause UTIs while cefaclor, Nalidixic acid, and streptomycin-resistant as much as 100% are resistance.
Conclusion: Based on the results, it can be concluded that prevalence of UTI in women were higher than in men. The most bacteria found in urine samples were Escherichia coli which are sensitive towards Meropenem, Penicillin G, Cotrimoxazole. While penicillin, ampicillin, cefuroxim and sulfametoxazole were resistant.
Key words: Urinary Tract Infection (UTI), Antibiotics resistance, Variation of Bacteria.
4
VARIASI BAKTERI DAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI KOTA PALU
PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2015
Dewi Indah Sari*, M. Sabir **, Gabriella Lintin***
* Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako.
** Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Pendahuluan: Gambaran variasibakteri dan resistensinya terhadap antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) sangat penting untuk diketahui oleh para klinisi agar memberi pengobatan yang benar. Variasi kuman dan sensitivitasnya terhadap antibiotik sering berubah dari waktu ke waktu dan dapat berbeda di semua tempat.
Objektif: Penelititan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variasibakteri dan resistensi antibiotik di Kota Palu periode Januari 2015 sampai Desember 2015.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional deskriptif pada sampel 40 0rang dengan teknik pengambilan sampel secara total samplingdan data dikumpul secara retrospektif (data sekunder) dari catatan hasil kultur urindan uji resistensi antibiotikdi LaboratoriumKesehatan Daerah Sulawesi Tengah periode Januari 2015 sampai Desember 2015. Subjek penelitian adalah pasien yang dilakukan kultur urin dan uji resistensi antibiotikdi LaboratoriumKesehatan Daerah Sulawesi Tengah periode Januari 2015 sampai Desember 2015.
Hasil: Dari40 sampel, prevalensi pada perempuan (72,5%) lebih banyak dari laki-laki (27,5%). Kuman penyebab ISK terbanyak adalah Escherichia coli (32,5%) yang masih sensitif dengan Meropenem(69,23%), Penicillin G(38,46%) dan Cotrimoxazole(30,7%) sementara telah resisten dengan Ofloxacin(100%) dan Cefotaxcim (92,31%) Seterusnya diikuti Streptococcus sp.(12,5%) dan Staphylococcus sp.(10%). Meropenem dan Chloromfenicol sebanyak 45% didapati masih efektif terhadap kebanyakan jenis kuman penyebab ISK sedangkan Cefaclor, Nalidixic acid, dan Streptomycin sebanyak 100% mengalami resisten.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa prevalensi ISK pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki.Kuman penyebab terbanyak dari sampel urin merupakan Escherichia coliyang masih sensitif terhadapMeropenem, Penicilin G, Cotrimoxazole. Sementara Penicilin, Ampicilin, Cefuroxim dan Sulfametoxazole telah resisten.
Kata kunci: Infeksi Saluran Kemih, Resistensi antibiotik, Variasi Bakteri.


Ketersediaan

SKD2017468N 101 13 103 SAR vMy LibraryTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
N 101 13 103 SAR v
Penerbit PSPD : Palu.,
Deskripsi Fisik
xvi , 46 hlm ; 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
xvi , 46 hlm ; 29 cm
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this