No image available for this title

Skripsi Kedokteran

HUBUNGAN PERAN TUTOR DENGAN KEAKTIFAN DIRI MAHASISWA DALAM PROSES TUTORIAL (SEVEN JUMPS) PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO



Naskah Publikasi
HUBUNGAN PERAN TUTOR DENGAN KEAKTIFAN DIRI MAHASISWA DALAM PROSES TUTORIAL (SEVEN JUMPS) PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1



Diajukan oleh:
INDAH PURNAMASARI RAUF
N 101 11 018


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
CONNECTING THE ROLE OF TUTOR WITH STUDENT SELF-ACTIVENESS IN THE PROCESS OF TUTORIAL (SEVEN JUMPS) STUDENT CLASS OF 2014 MEDICAL STUDY TADULAKO UNIVERSITY
Indah Purnamasari Rauf *, Indah Puspasari Kiay Demak**, Puspita sari ***

* Student Medical Education, Faculty of Medicine and Health Sciences, Tadulako University
** Medical Education Unit, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University
***Problem Based Learning Unit, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University

ABSTRACT
Background: Tutorial is an innovative method of learning in the world of education, especially health medicine since more than four decades ago. Tutorial applied as a form of implementation of problem-based learning (Problem Based Learning), which emphasizes the principles of student-centered learning. Tutorial conducted face to face based on the concept of learning mandiri.Tutor must be an active listener during the tutorial so that tutors know the things that needs to be said when giving feedback .
Methods: Correlation descriptive, the research done to examine the relationship between the two variables of a group of subjects, namely the role of tutor to student self liveliness in the tutorial (seven jumps). This study used cross sectional approach is the independent variable and the dependent variable is the object of research.
Result: The value significance obtained is less than the significance level used is 0,000 and great value correlation coefficient is 0.519, thus the relationship between the role of tutor to the liveliness of student self in the process of tutorial (seven jumps) on student class 2014 program medical studies at the Faculty of Medicine and Tadulako University Health Sciences and the presence of a positive relationship.
Conclusion: There is a significant relationship or the direction of a positive relationship and the strength of weak ties on the role of tutor relationship with student self-activeness in prorses tutorial (seven jumps) in the class of 2014 students of Medical Studies Program Tadulako

Keywords: Tutorial, Problem Based Learning, Role Of Tutor, Self-Activeness





HUBUNGAN PERAN TUTOR DENGAN KEAKTIFAN DIRI MAHASISWA DALAM PROSES TUTORIAL (SEVEN JUMPS) PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Indah Purnamasari Rauf *, Indah Puspasari Kiay Demak**, Puspita sari **

* Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Unit Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako
*** Unit Problem Based Learning, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Latar belakang : Tutorial merupakan inovasi metode pembelajaran dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan kedokteran kesehatan sejak lebih dari empat dekade yang lalu. Tutorial diterapkan sebagai wujud implementasi pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) yang mengedepankan prinsip pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka berdasarkan konsep belajar mandiri.Tutor harus menjadi pendengar aktif selama proses tutorial agar tutor mengetahui hal-hal yang perlu dikatakan ketika memberikan feedback..
Metode : Deskriptif Korelasi, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menelaah hubungan antara dua variabel dari kelompok subjek yaitu peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) . Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu variabel independen dan variabel dependen yang menjadi objek penelitian.
Hasil : Nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 0,000 dan besar nilai koefisien korelasi yaitu 0,519, dengan demikian hubungan antara peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako dan terdapatnya hubungan yang positif
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan atau dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungan lemah pada hubungan peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam prorses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Kedokteran Universitas Tadulako .

Kata kunci : Tutorial, Problem Based Learning, Peran Tutor, Keaktifan Diri
PENDAHULUAN
Proses belajar dan mengajar selalu mengalami perubahan. Di perlukan pengembangan dalam proses belajar dan mengajar agar tujuan pembelajaran yang di harapkan dapat tercapai. Perubahan dari teacher centered menjadi student centered, dari content oriented menjadi learning oriented di harapkan dapat lebih meningkatkan tercapainya tujuan pembelajaran yang di harapkan. Salah satu metode yang di gunakan dalam pendidikan kedokteran adalalah tutorial [1].
Tutorial merupakan inovasi metode pembelajaran dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan kedokteran kesehatan sejak lebih dari empat dekade yang lalu. Tutorial diterapkan sebagai wujud implementasi pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) yang mengedepankan prinsip pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Penerapan PBL dengan metode pembelajaran tutorial ini, selangkah demi selangkah, berbagai institusi pendidikan kedokteran-kesehatan mulai meninggalkan strategi pembelajaran yang dahulunya memusatkan pembelajaran mahasiswa kepada dosen dengan mayoritas metode pembelajaran berupa perkuliahan satu arah [2].
Peran tutor sangat menentukan terhadap keberhasilan program belajar dan tutor mempunyai tugas dari kegiatan diskusi berakhir. Dengan demikian peran tutor sangat penting, karena tutor adalah seseorang yang paling dominan dalam melaksanakan proses belajar kelompok untuk mencapai suatu tujuan, karena tutor terlibat langsung dalam pembinaan dan pembelajaran kelompok tutorial [3]
Keaktifan diri adalah cara mengembangkan potensi diri dari hal yang bisa lakukan atau kerjakan. Menjalankan keaktifan diri sama dengan mengembangkan kemampuan kita tanpa batas. Teori Maslow menempatkan keaktifan pada puncak hierarki kebutuhan. Artinya keaktifan merupakan kebutuhan paling tinggi derajatnya dan pencapaian prestasi setelah terpuaskannya kebutuhan-kebutuhan lain seperti kebutuhan fisik, keselamatan, kasih sayang, dan kebutuhan harga diri. Tidak semua mahasiswa dapat karena potensi yang di jumpai hanya dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lainnya [4]
Dari uraian diatas, maka penulis masih perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan peran tutor dengan keaktifan mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas tadulako.

METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menelaah hubungan antara dua variabel dari kelompok subjek. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako untuk mengetahui hubungan peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) . Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu variabel independen dan variabel dependen yang menjadi objek penelitian.Populasi yang digunakan yaitu semua angkatan 2014 yang berjumlah 56 orang. Penelitian ini di lakukan Pada bulan Februari 2016
Data penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan program SPSS. Analisis statistik yang digunakan adalah Spearman Rank untuk menentukan apakah terdapat korelasi antara kedua variable.

HASIL
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran setiap variabel, distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun variabel independen. Dengan melihat distribusi frekuensi dapat diketahui deskripsi masing-masing variabel dalam penelitian.
Untuk memberikan gambaran hasil penelitian setiap variabel yang diteliti, maka ditentukan kategori penilaian berdasarkan skor nilai yang diperoleh dari hasil kuesioner. Berikut rekapitulasi distribusi frekuensi tanggapan responden terhadap item-item pernyataan masing-masing variabel :
a. Variabel Peran Tutor
Tabel 4.1 Peran Tutor Pada Program Studi Kedokteran di FKIK UNTAD
Peran tutor Frekuensi Persentase (%)
Berhasil 40 74,07
Tidak berhasil 14 25,93
Total 54 100.0

(Data Primer, 2016).

Berdasarkan Tabel 4.1, diperoleh hasil bahwa peran tutor pada mahasiswa blok 10 angkatan 2014 program studi kedokteran di FKIK UNTAD sebagian besar berhasil. Hal ini dibuktikan dari jumlah mahasiswa dengan peran tutor kategori berhasil sebesar 40 orang (74,07%) sedangkan mahasiswa dengan peran tutor kategori tidak berhasil ada 14 orang (25,93%).
Berikut dipaparkan distribusi frekuensi jawaban responden menurut bobot kuisioner.










Tabel 4.2 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Variabel Peran Tutor
No Tanggapan Responden Pilihan Jawaban Responden N Skor Kategori
STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
1 Item 1 0 0,00 1 1,85 3 5,56 20 37,04 30 55,56 54 241 SS
2 Item 2 0 0,00 6 11,11 2 3,70 22 40,74 24 44,44 54 226 S
3 Item 3 0 0,00 7 12,96 2 3,70 12 22,22 33 61,11 54 233 SS
4 Item 4 0 0,00 12 22,22 1 1,85 13 24,07 28 51,85 54 219 S
5 Item 5 0 0,00 4 7,41 5 9,26 16 29,63 29 53,70 54 232 SS
6 Item 6 0 0,00 13 24,07 4 7,41 12 22,22 25 46,30 54 211 S
7 Item 7 0 0,00 7 12,96 4 7,41 15 27,78 28 51,85 54 226 S
8 Item 8 0 0,00 13 24,07 2 3,70 8 14,81 31 57,41 54 219 S
9 Item 9 0 0,00 6 11,11 4 7,41 7 12,96 37 68,52 54 237 SS
10 Item 10 0 0,00 7 12,96 3 5,56 14 25,93 30 55,56 54 229 S
11 Item 11 0 0,00 2 3,70 2 3,70 16 29,63 34 62,96 54 244 SS
12 Item 12 1 1,85 1 1,85 5 9,26 9 16,67 38 70,37 54 244 SS
Jumlah 2761
Rata-Rata 225,88 S
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan item-item variabel peran tutor adalah Dapat dilihat persentase jawaban responden pada kuesioner untuk menilai peran tutor. Pernyataan 1 (satu), Pernyataan 2 (dua) dan Pernyataan 3 (tiga) yaitu mewakili tutor menstimulasi mahasiswa dalam meringkas apa yang telah dipelajari dengan bahasa sendiri mendapat 55,56%, 44,44% dan 61,11% jawaban setuju dari responden. Pernyataan 4 (empat), Pernyataan 5 (lima) yaitu mewakili menarik kesimpulan sendiri mengenai pokok pembelajaran mendapat 51,85% dan 53,70% jawaban setuju dari responden. Pernyataan 6 (enam) dan Pernyataan 7 (tujuh) yaitu tutor menstimulasi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan pada masalah yang didiskusikan mendapat 46,30% dan 51,85% jawaban setuju dari responden. Mewakili Pernyataan 8 (delapan), Pernyataan 9 (sembilan), Pernyataan 10 (sepuluh), Pernyataan 11 (sebelas) dan Pernyataan 12 (duabelas) yaitu tutor mengevaluasi kerjasama kelompok tutorial secara regular mendapat 57,41%, 68,52%, 55,56%, 62,96% dan 70,37% jawaban setuju dari responden.
b. Variabel Keaktifan Diri
Tabel 4.3 Keaktifan Diri Mahasiswa Pada Program Studi Kedokteran di FKIK UNTAD
Keaktifan diri Frekuensi Persentase (%)
Aktif 39 72,22
Tidak aktif 15 27,78
Total 54 100.0
Tabel 4.3 di atas menunjukkan hasil bahwa keaktifan mahasiswa blok 10 angkatan 2014 program studi kedokteran di FKIK UNTAD, sebagian besar mahasiswa termasuk kategori aktif. Frekuensi mahasiswa yang memiliki keaktifan diri kategori aktif lebih banyak (39 orang atau 72,22%) daripada jumlah mahasiswa yang memiliki keaktifan diri kategori tidak aktif (15 orang atau 27,78%).
Berikut dipaparkan distribusi frekuensi jawaban responden menurut bobot kuisioner:
Tabel 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Variabel Keaktifan Diri Mahasiswa
No Tanggapan Responden Pilihan Jawaban Responden N Skor Kategori
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
1 Item 1 1 1,85 3 5,56 11 20,37 24 44,44 15 27,78 54 211 S
2 Item 2 0 0,00 4 7,41 17 31,48 19 35,19 14 25,93 54 205 S
3 Item 3 0 0,00 2 3,70 10 18,52 30 55,56 12 22,22 54 214 S
4 Item 4 0 0,00 5 9,26 14 25,93 21 38,89 14 25,93 54 206 S
5 Item 5 0 0,00 5 9,26 10 18,52 27 50,00 12 22,22 54 208 S
6 Item 6 0 0,00 4 7,41 11 20,37 24 44,44 15 27,78 54 212 S
7 Item 7 1 1,85 3 5,56 11 20,37 28 51,85 11 20,37 54 207 S
8 Item 8 2 3,70 1 1,85 20 37,04 21 38,89 10 18,52 54 198 S
9 Item 9 0 0,00 6 11,11 16 29,63 27 50,00 5 9,26 54 193 S
10 Item 10 0 0,00 6 11,11 8 14,81 34 62,96 6 11,11 54 202 S
11 Item 11 0 0,00 5 9,26 10 18,52 31 57,41 8 14,81 54 204 S
12 Item 12 0 0,00 5 9,26 21 38,89 21 38,89 7 12,96 54 192 S
13 Item 13 0 0,00 4 7,41 11 20,37 30 55,56 9 16,67 54 206 S
14 Item 14 0 0,00 5 9,26 25 46,30 20 37,04 4 7,41 54 185 N
15 Item 15 0 0,00 10 18,52 19 35,19 18 33,33 7 12,96 54 184 N
16 Item 16 0 0,00 7 12,96 12 22,22 26 48,15 9 16,67 54 199 S
17 Item 17 1 1,85 3 5,56 20 37,04 24 44,44 6 11,11 54 193 S
18 Item 18 0 0,00 3 5,56 13 24,07 29 53,70 9 16,67 54 206 S
19 Item 19 0 0,00 4 7,41 12 22,22 26 48,15 12 22,22 54 208 S
20 Item 20 0 0,00 5 9,26 22 40,74 18 33,33 9 16,67 54 193 S
21 Item 21 0 0,00 5 9,26 16 29,63 27 50,00 6 11,11 54 196 S
Jumlah 2452
Rata-Rata 207,63 S

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan item-item variabel keaktifan diri mahasiswa adalah Dapat dilihat pada 21 pernyataan pada kuesioner Keaktifan Diri Mahasiswa. pada pernyataan 1 (satu) dan pernyataan 2 (dua) yaitu mencari dan membaca literature mendapat 44,4 4% dan 35,19 % jawaban setuju dari responden. Pernyataan 3 (tiga), 4 (empat), 5 (lima) dan 6 (enam) yaitu ikut berdiskusi aktif dalam perkuliahan dan diskusi mendapat 55,56 %, 38,89%, 50,00%, dan 44,44% jawaban setuju dari responden. Pernyataan 7 (tujuh), 8 (delapan), dan 9 (Sembilan) yaitu mengungkapkan idea tau gagasan dengan seksama sebelum menanggapi mendapat 51,85%, 38,89%, dan 50,00% jawaban setuju dari responden. Pernyataan 10 (sepuluh) dan 11 (sebelas) yaitu mengerjakan tugas dan mencari literature serta mencatat hal-hal yang tidak dimengerti mendapat 62,96%, dan 57,41% jawaban setuju dari responden. Pernyataan 12 (duabelas) dan Pernyataan 13(tigabelas) yaitu merumuskan tujuan belajar dengan menggambarkan peta konsep berdasarkan kasus yang diberikan mendapat 38,89% dan 55,56% jawaban setuju dari responden. Pernyataan 14 (empatbelas) dan Pernyataan 15 (limabelas) mewakili yaitu merumuskan tujuan belajar setelah perkuliahan dengan membuat ringkasan mendapat 46,30% dan 35,19% jawaban setuju dari responden. Pernyataan 16 (enambelas), Penyataan 17 (tujuhbelas) dan Pernyataan 18 (delapanbelas) mewakili yaitu berpikir kritis saat menerima informasi mendapat 48,15%, 44,44%, 53,70% jawaban setuju dari responden. Dan Pernyataan 19 (sembilanbelas), Pernyataan 20 (duapuluh) dan Pernyataan 21 (duapuluhsatu) yaitu berusaha mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan oranglain mendapat 48,15%, 40,74% dan 50,00% jawaban setuju dari responden.

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif maupun korelatif. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan atau hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang digunakan adalah korelasi Spearman Rank.
Korelasi rank Spearman adalah alat uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel atau lebih berskala ordinal (non-parametrik). Nilai korelasi rank Spearman berada diantara 0 sampai dengan +1. Kekuatan hubungan antarvariabel ditunjukkan melalui nilai korelasi (Sarwono, 2008). Berikut adalah interval nilai korelasi tersebut :
0,00 – 0,19 = Sangat rendah
0,20 – 0,39 = Rendah
0,40 – 0,59 = Sedang
0,60 – 0,79 = Tinggi
0,80 – 1,00 = Sangat tinggi
Pengujian korelasi ini menggunakan taraf signifikansi α = 0,05, dengan kriteria pengujian yaitu jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. Hasil perhitungan diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS.

Tabel 4.8. Hasil Uji Korelasi Spearman Hubungan Peran Tutor dengan Keaktifan Diri Mahasiswa Angkatan 2014
Uji Analisis Korelasi Spearman Nilai p Arah Korelasi Kekuatan Korelasi
Hubungan Peran Tutor dengan Keaktifan Diri Mahasiswa angkatan 2014 0,000 Positif 0,519
Berdasarkan output diatas diketahui bahwa N atau besarnya sampel adalah 54. Nilai p yang diperoleh adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 5% sehingga tolak H0. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat hubungan antara peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako. Besarnya nilai koefisien korelasi antara peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako sebesar 0,519. Hal ini menunjukkan terdapatnya hubungan yang positif antara kedua variabel tersebut
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menggunakan korelasi Rank Spearman, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari tingkat signifikasi yang digunakan yaitu 5% sehingga tolak H0. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat hubungan antara peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako. Besarnya nilai koefisien korelasi antara peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako sebesar 0,519. Hal ini menunjukkan terdapatnya hubungan yang sedang dan positif antara kedua variabel tersebut [7]
Kemudian nilai p (0,000) pada penelitian ini adalah positif artinya semakin semakin baik kualitas dari peran tutor maka semakin maksimal pula keaktifan diri mahasiswa pada saat proses tutorial (seven jumps). Sesuai dengan Fitria (2004) Peran tutor sangat menentukan terhadap keberhasilan program belajar dan tutor mempunyai tugas dari kegiatan diskusi berakhir. Dengan demikian peran tutor sangat penting, karena tutor adalah seseorang yang paling dominan dalam melaksanakan proses belajar kelompok untuk mencapai suatu tujuan, karena tutor terlibat langsung dalam pembinaan dan pembelajaran kelompok serta.Pembelajaran aktif berlangsung ketika para mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih berinteraksi dengan teman sesama mahasiswa maupun dengan dosen perihal pokok bahasan yang sedang dihadapinya, mengembangkan pengetahuan dan bukan sekedar menerima informasi dari dosen. Di dalam suasana pembelajaran aktif maka dosen bertindak sebagai fasilitator, bukan mendikte para mahasiswa[5]
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Stevi (2013) bahwa, Ada hubungan penggunaan metode tutorial terhadap keaktifan mahasiswa semester dua DIII Kebidanan pada Asuhan kebidanan I di Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2013 (p=0,001) [8]
Pada variabel peran tutor pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran FKIK UNTAD memperoleh 74,07% dikategorikan berhasil dengan jumlah mahasiswa 40 orang, sedangkan 25,93% dikategorikan tidak berhasil dengan jumlah mahasiswa 14 orang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Elisabeth (2006) yang menyatakan bahwa 75% mahasiswa mempunyai peran tutor yang baik. Peran tutor sangat menentukan terhadap keberhasilan program belajar dan tutor mempunyai tugas dari kegiatan diskusi berakhir [9]
Pada variabel keaktifan diri mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran di FKIK UNTAD, sebagian besar mahasiswa termasuk kategori aktif. Dengan persentase mahasiswa yang aktif adalah 72,22% dengan jumlah mahasiswa 39 orang, sedangkan persentase mahasiswa yang kurang aktif adalah 27,78% dengan jumlah mahasiswa 15 orang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian isnaen (2007) dalam penerapan Seven Jumps Method adanya peningkatan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran tutorial sekitar 71,99%. Kurang efektifnya proses pembelajaaran mempengaruhi keaktifan belajar sehingga mempengaruhi outcome pembelajaran yaitu prestasi belajar mahasiswa maupun kompetensi didunia kerja [6]
Dari Penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapatnya hubungan peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam proses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi kedokteran Universitas Tadulako.









KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan Terdapat hubungan yang signifikan yaitu 0,000 atau dengan arah hubungan positif yaitu 0,519 pada hubungan peran tutor dengan keaktifan diri mahasiswa dalam prorses tutorial (seven jumps) pada mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Kedokteran Universitas Tadulako.

Saran untuk peneliti lain yaitu sebagai berikut:
Kepada peneliti selanjutnya sarankan agar melakukan tindak lanjut penelitian keaktifan belajar mahasiswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang lain.

































DAFTAR PUSTAKA


1. Anwar AI, Prabandari YS, Emilia O. Motivasi dan Strategi Belajar Siswa dalam Pendidikan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Collaborative Learning di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2009; 3(2):124-6.
2. Anggraeni F, Muharni S, Ningsih R. Peran Tutor Terhadap Keaktifan Mahasiswa dalam Proses Tutorial (Seven Jumps). Jurnal Pendidikan Indonesia. 2004; 3(2):295-6.
3. Arjanggi R, Suprihatin T. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Regulasi Diri. Makalah Sosial Humaniora. 2010;14(2): 134-5.
4. Martinus, Rahayu, GR, Emilia O. Pengaruh Kinerja Tutor Terhadap Kemandiri Belajar Mahasiswa dalam Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran UISU. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia, 2012;1(3):193-4.
5. Fitri DA, Harsono, Suryadi E. Persepsi Mahasiswa dan Tutor Tentang Kejadian Kritis Selama Diskusi Tutorial dan Jenis-jenis Intervensi Tutor Terhadap Kejadian Tersebut. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2013;2(3):159-60.
6. Harsono. Student –Centered Learning di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Kedokteran. 2008;1(3): 3 – 5
7. Indrajanti M. Peran Problem Based Learning Dalam Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009
8. Junianto D, Wagiran. Pengaruh Kinerja Mangajar Guru, Keterlibatan Orang Tua, Aktualisasi Diri Dan Motivasi Berpretasi Terhadap Prestasi. Jurnal Pendidikan. 2013;3(3):307 - 9.
9. Lee, HG, Lin, YH, Tsou KI, Shiau, SJ, Lin, CS. When a Problem Based Learning Tutor Decide to Intervene. Academic Medicine. 2009;84(10): 1406 – 7.


Ketersediaan

SKD2016361N 101 11 018 RAU hMy LibraryTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
N 101 11 018 RAU h
Penerbit : Palu.,
Deskripsi Fisik
xv , 49 hlm ; 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
xv , 49 hlm ; 29 cm
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this