LatarBelakang. Kurang Energi Kronik(KEK) menimbulkangizi kurang padaibu yang dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu hamil antara lain anemia, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena infeksi. Hal tersebut dapat menyebabkan kematian pada ibu dan terjadinya BBLR pada bayi baru lahir. Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya KEK, yang dapatmeningkatkanangkakejadianKEK. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko tingkat sosial ekonomi terhadap kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli pada Tahun 2012.
Metode.Desainpenelitianmenggunakancase-controldengansampelpenelitiansebanyak100 orang yang terdiri atas 50 kasus dan 50 kontrol yang diperolehdari data rekam medis Puskesmas Birobuli Palutahun 2012 yang memenuhikriteriainklusidantidakmemenuhikriteriaeksklusi. Pengambilansampeldilakukansecaraproportional random sampling
Hasil. Uji statistik menggunakan uji Chi square dengan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ibu
(p = 0,275), pekerjaan ibu (p = 0,070) dan pendapatan keluarga (p = 0,424) terhadap kejadian KEK. Selanjutnya tingkat pendidikan ibu merupakan faktor risiko terhadap kejadian KEK dengan nilai OR = 1,781, tingkat pekerjaan ibu merupakan faktor risiko terhadap kejadian KEK dengan nilai OR = 2,279 dan tingkat pendapatan keluarga merupakan faktor risiko terhadap kejadian KEK dengan nilai OR = 1,494.
Kesimpulan. Tingkat sosial ekonomi merupakan faktor risiko terhadap kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli Tahun 2012.



Kata kunci :Status Gizi Ibu Hamil, Kurang Energi Kronik (KEK)