Latar belakang : demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh diatas suhu tubuh normal yaitu 36-37°C, yang diawali dengan kondisi menggigil ( kedinginan) pada saat peningkatan suhu, dan setelah itu terjadi kemrehan pada permukaan kulit. demam menmpati urutan kedua dari gejala yang sering dikeluhkan masyarakat setelah nyeri. masyarakat umum, telah lama memiliki ramuan-ramuan tradisional yang digunakan untuk menurunkan demam. salah satu jenisbahan tradisional yang sering digunakan sebagai pereda demam adalah jeruk nipis. tanaman jeruk nipis berpotensi sebagai antipiretik dikarenakan mengandung flavonoid. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek antipiretik ekstrak jeruk nipis ( Citrus aurantifolia L ) pada mencit (Mus musculus) yang telah diinduksi demam dengan penyuntikan vaksin DPT-Hb.
Metode penelitian : penelitian ini bersifat eksperimental murni laboratorium dengan rancangan pre test-post test with control group design. 25 mencit berumur kurang lebih 3 bulan dibagi dalam 5 kelompok kemudian diinduksi demam dengan penyuntikan vaksin DPT-Hb (0,2 cc intramuskular). kelompok I (aquadest 1 ml) sebagai kontrol negatif,kelompok II (paracetamol 1,3 mg/20 gr BB) sebagai kontrol positif, sedangkan kelompok III, IV, dan V sebagai kelompok uji diberikan ekstrak jeruk nipis dengan konsentrasi dosis 1%,2%, dan 4 %. pengukuran suhu dilakukan diawal penelitian, 2 jam setelah induksi demam, dan setiap 15 menit berikutnya sampai menit ke- 120 setelah perlakuan. hasil dianalisis dengan uji shapiro-wilk, uji T-berpasangan, uji one-way ANOVA, dan uji post hoc.
Hasil penelitian : Hasil uji T-berpasangan kelompok kontrol positif didapatkan hasil significancy 0,000 ( p