Detail Cantuman
Advanced SearchSkripsi Kedokteran
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK (CIPROFLOXACIN, CEFOTAXIME, AMPICILIN, CEFTAZIDIME DAN MEROPENEM) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PENYEBAB ULKUS DIABETIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE KIIRBY-BAUER
ABSTRACT
Background. Diabetes mellitus is a degenerative disease characterized by hyperglycemia or excess levels of glucose in the blood that requires proper treatment. Uncontrolled diabetes can lead to various complications, one of which diabetic ulcers. Diabetic ulcers in Indonesia is a problem that can not be managed and often end up with disability and death. Staphylococcus aureus is the bacteria infects the majority of diabetic ulcer patients. Empirical antibiotic that is often used is (ciprofloxacin, cefotaxime, ampicillin, ceftazidime and meropenem)
Methods. This research is an experimental laboratory pure, collecting data taken from samples obtained from cultures derived from patients with ulcer diabetic, then made suspension cultures of bacteria Staphylococcus aureus and test the effectiveness of the bacteria in the laboratory with a total sample of 6 patients may be 36 samples obtained 6 times replication. This research uses primary and secondary data sources from the Regional Health laboratory hammer town.
Results. The mean of the highest inhibitory zone is meropenem 29 mm (sensitive), ciprofloxacin 27.33 mm (sensitive), ampicillin 19.16 mm (sensitive), cefotaxime 19.5 mm (intermediate), ceftazidime 9 mm (resistant).
Conclusion. there are significant differences and no significant differences from each of antibiotic treatment on the growth of Staphylococcus aureus. Where treatment has the highest inhibitory antibiotic meropenem, ciprofloxacin, and ampicillin while treatment had the lowest inhibition is an antibiotic cefotaxime and ceftazidime.
Keywords: Diabetic Ulcers, Sensitivity Test, Antibiotics.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK (CIPROFLOXACIN, CEFOTAXIME, AMPICILIN, CEFTAZIDIME DAN MEROPENEM) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PENYEBAB ULKUS DIABETIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE KIIRBY-BAUER
Ni Komang Sri Selvia Ningsih*, Tri Setyawati**, Nur Syamsi***
*Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
**Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
***Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif ditandai dengan adanya hiperglikemia atau kelebihan kadar glukosa dalam darah yang memerlukan penanganan tepat. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai komplikasi salah satunya yaitu ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum di Indonesia merupakan permasalahan yang belum dapat terkelola dengan baik dan sering kali berakhir dengan kecacatan dan kematian. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan kuman terbanyak menginfeksi pasien ulkus diabetik. Antibiotik empiris yang sering di gunakan adalah (ciprofloxacin, cefotaxime, ampicilin, ceftazidime dan meropenem).
Metode. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium murni, pengumpulan data diambil dari sampel yang di peroleh dari hasil kultur yang berasal dari pasien ulkus diabetik, kemudian dilakukan suspense biakan bakteri Staphylococcus aureus dan uji efektivitas bakteri di laboratorium dengan jumlah sampel sebanyak 6 pasien di dapat 36 sampel di peroleh dari 6 kali replikasi. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder dari Laboratoriun Kesehatan Daerah kota palu.
Hasil. Rerata dari zona hambat tertinggi adalah meropenem 29 mm (sensitive), ciprofloxacin 27,33 mm (sensitive), ampicillin 19,16 mm (sensitive), cefotaxime 19,5 mm (intermediet), ceftazidime 9 mm (resisten).
Kesimpulan. terdapat perbedaan yang signifikan dan perbedaan yang tidak signifikan dari tiap perlakuan antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Dimana perlakuan yang memiliki daya hambat tertinggi adalah antibiotik meropenem, ciprofloxacin, dan ampicillin sedangkan perlakuan yang memiliki daya hambat terendah adalah antibiotik cefotaxime dan ceftazidime.
Kata kunci: Ulkus Diabetik, Uji Sensitivitas, Antibiotik
Ketersediaan
SKD2015068 | 615.14 NIN p | My Library | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
615.14 NIN p
|
Penerbit | : Palu., 2015 |
Deskripsi Fisik |
xiv , 39 hlm ; 29 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
615.14
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
xiv , 39 hlm ; 29 cm
|
Pernyataan Tanggungjawab |
NI KOMANG SRI SELVIA NINGSIH N 101 11 013
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain