ABSTRACT





Background : Schistosomiasis in Indonesia only found in Central Sulawesi, exactly in Lindu, Napu, and Bada highland. Schistosomiasis caused by Schistosoma japonicum and the horpes named oncumelania hepensis linduensis. According to epidemiology, the spread of schistosomiasis can not separated with the society behavior from using the local water that contaminated by schistosoma parasite. Some of the society behavior that possible to infected by Schistosomiasis are the farmer behavior, people that look for wood and vegetables in edge of forest, wash the feet and hands in the river when they want to go home after work in the rice field, take a dump, take a bath and wash the clothes in the river and also swim there.
Research significant : to know the description of Schistosomiasis incidents in garden farming and ricefield farming in Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi, Province of Central Sulawesi.
Method: this kind of research is observational research with the descriptive qualitative approach . The technique to get the sample is by used the purposive sampling of the Schistosomiasis patients in Lindu higland, kabupaten Sigi year of 2014. The number of total samples are 30 samples.
Result : the characteristic of Schistosomiasis accusative with garden farming are 10 people (33,3%) while the rice field farming are higher with 20 people (66,6%)
Conclusion : the percentase of Schistosomiasis incidents in garden farming is 33,3% and in rice field farming is 66,6% in Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi, Province of Central Sulawesi year of 2014.



Keywords : Schistosomiasis, Schistosoma Japonicum, oncumelania hupensis linduensis, Kecamatan Lindu, Schistosomiasis with garden farming, Schistosomiasis with rice field farming, Schistosomiasis incidents.














ABSTRAK





Latar belakang: Schistosomiasis di Indonesia hanya ditemukan di Sulawesi Tengah, yaitu di Dataran Tinggi Lindu, Napu, dan Bada. schistosomiasis disebabkan oleh Schistosoma Japonicum dan horpes perantaranya yaitu oncumelania hupensis linduensis. Secara epidemiologi penularan schistosomiasis tidak terpisahkan dari faktor perilaku atau kebiasaan penduduk yang tidak terpisahkan dari air yang terinfeksi parasit Schistosoma. Beberapa perilaku penduduk yang memungkinkan terjadinya infeksi schistosomiasis antara lain kebiasaan penduduk bertani, mencari kayu dan sayur-sayuran di tepi hutan, mencuci kaki dan tangan di sungai bila pulang dari sawah, buang air besar di sungai, mandi dan mencuci di sungai serta kebiasaan berenang.
Tujuan penelitian: mengetahui gambaran insiden kejadian Schistosomiasis pada masyarakat yang beraktivitas dikebun dan di sawah di Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah 2014.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling atau seluruh pasien Penyakit Schistosomiasis Di Dataran Tinggi Lindu Kabupaten Sigi Tahun 2014. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 sampel.
Hasil penelitian: karekteristik penderita Schistosomiasis dengan Aktivitas dikebun sejumlah 10 orang (33,3 %) sedangkan dengan aktivitas disawah lebih tinggi dengan jumlah 20 orang (66,6%).
Kesimpulan : Gambaran insiden kejadian Schistosomiasis pada aktivitas dikebun yaitu 33,3% dan aktivitas di sawah yaitu 66,6% di Kecamatan Lindu Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah 2014.




Kata kunci: Schistosomiasis, Schistosoma Japonicum, oncumelania hupensis linduensis, Kecamatan Lindu, Schistosomiasis dengan aktivitas dikebun, Schistosomiasis dan aktivitas sawah, Insiden Kejadian Schistosomiasis.