ABSTRAK

Latar Belakang: Indonesia dikenal dengan keanekaragamaan hayati yang berlimpah, banyak diantaranya termasuk tumbuhan berkhasiat obat sehingga merupakan potensi pasar obat herbal. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah Ananas comosus L.Merr., tumbuhan ini mengandung vitamin (A dan C), kalsium, fosfor, magnesium, besi, dan enzim bromelain. Daun, buah dan akar nanas mengandung saponin, flavonoida dan polifenol. Salah satu bakteri yang dapat menimbulkan infeksi yaitu Staphylococcus aureus. Lesi yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat dilihat pada abses lesi ataupun jerawat. Suprasi fokal (abses) merupakan ciri khas infeksi Staphylococcus.
Tujuan: Mengetahui efek antibakteri ekstrak buah nanas (Ananas comucus) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Metode Penelitian: Desain penelitian adalah eksperimental laboratorium postest only control group dengan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar. Konsentrasi ekstrak buah nanas yang diuji adalah 50%, 25%, 15%, dan 10% dnegan ciprofloxacin sebagai kontrol positif dan aquades kontrol negatif. Masing-masing perlakuan direplikasi sebanyak empat kali.
Hasil Penelitian: Ekstrak buah nanas dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 50%, 25%, dan 15%. Dari hasil ini diperoleh nilai Kadar Hambat Minimal (KHM) adalah 15%. Hasil uji statistik menggunakan one-way ANOVA didapatkan nilai signifikan p < 0.05 yang berarti terdapat perbedaan signifikan pengaruh ekstrak buah nanas yang diberikan terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Kesimpulan: Ekstrak buah nanas (Ananas comucus) memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai kadar hambat minimal adalah pada konsentrasi 15%.

Kata kunci : Buah nanas (Ananas comucus), Staphylococcus aureus, antibakteri, zona hambat.