ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit Schistosomiasis japonica merupakan penyakit tropis yang ditemukan di Provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di dataran tinggi Lindu. Salah satu pencegahan internal adalah sistem imun. Masyarakat di daerah endemik sangat rentan terjadi infeksi, oleh karena itu pentingnya pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan sistem imun di daerah tersebut dengan cara memperbaiki asupan nutrisi. Hal ini yang mendasari penulis melakukan penelitian tentang hubungan status gizi dengan infeksi schistosomiasis anak usia 6-12 tahun di SD Inpres Tomado Kecamatan Lindu Provinsi Sulawesi Tengah.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan infeksi schistosomiasis anak usia 6-12 tahun di SD Inpres Tomado Kecamatan Lindu Provinsi Sulawesi Tengah.
Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel 68 siswa SD Inpres Tomado yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas berupa status gizi menggunakan data primer, instrumen yang digunakan adalah timbangan dan pita ukur. Variabel terikat berupa infeksi schistosomiasis menggunakan data sekunder, yang merupakan hasil pemeriksaan tinja yang dilakukan petugas laboratorium schistosmiasis. Hubungan status gizi dengan infeksi schistosomiasis anak usia 6-12 tahun dianalisis dengan menggunakan uji koefisien kontingensi.
Hasil: Status gizi tidak memiliki hubungan berarti terhadap infeksi schistosomiasis anak usia 6-12 tahun di SD Inpres Tomado Kecamatan Lindu Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil uji analisis koefisien kontingensi menunjukkan nilai p=0,186 (>0,05).
Kesimpulan: Status gizi tidak memiliki hubungan berarti terhadap infeksi schistosomiasis anak usia 6-12 tahun di SD Inpres Tomado Kecamatan Lindu
Provinsi Sulawesi Tengah
Kata Kunci: Status Gizi, Sistem Imun, Infeksi Schistosomiasis.