No image available for this title

Skripsi Kedokteran

PERBANDINGAN BERAT BADAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN ASI NON EKSKLUSIF PADA USIA 6 BULAN DI PUSKESMAS SINGGANI TAHUN 2014-2015



ABSTRACT

Background: Baby with exclusive breastfeeding will grow faster along the beginning of 2 months of born and then go down than before, compared with non- exclusive breastfeeding’s baby from 3 to 12 month.
Objective: The aim of this study was to compared babies body weight which given breast-feeding exclusive with non exclusive on age 6 month at Singgani Local Government Clinic in 2014-2015.
Methods: This study was an analytic observational with case-control approach. The data of this study using the secondary data by using Quota Sampling based on inclusion criteria. The method of data analyzing are univariate and bivariate analysis (independent sample T-test). Bivariate analysis Independent Sample T-test used to analyze the difference in weight babies given breastfeeding exclusive with non exclusive.
Results: The results of statistical tests on babies body weight ratio of breast-feeding exclusive and non-exclusive shows the differences with significant value 0,000.
Conclusion: There are differences on babies body weight which given breast-feeding exclusive and non-exclusive breastfeeding on age 6 month at Singgani Local Government Clinic in 2014-2015.


Keywords: Exclusive breast-feeding, non-exclusive breast-feeding, body weight.









PERBANDINGAN BERAT BADAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN ASI NON EKSKLUSIF PADA USIA 6 BULAN DI PUSKESMAS SINGGANI TAHUN 2014-2015

Ahmad Dwi Prasetya *, Muh.Ardi Munir **, Gabriella Lintin ***

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
**Bagian Anatomi,Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako
*** Bagian Anatomi,Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Latar Belakang: Bayi dengan ASI Eksklusif akan tumbuh lebih cepat pada berat badan selama 2 bulan pertama, setelah itu akan menurun dibandingkan ASI Non Eksklusif dari bulan ke 3 sampai bulan ke 12.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan berat badan bayi yang di beri ASI Eksklusif dengan ASI Non-Eksklusif pada usia 6 bulan di Puskesmas Singgani tahun 2014-2015.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan case-control. Jenis data penelitian menggunakan data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan metode Quota sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Metode analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat (uji Independent Sample T-test). Analisis bivariat Independent Sample T-test digunakan untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan ASI Non Eksklusif.
Hasil Penelitian: Hasil uji statistik pada perbandingan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan dengan nilai signifikan 0,000.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan ASI Non Eksklusif pada usia 6 bulan di Puskesmas Singgani tahun 2014-2014.


Kata Kunci: ASI Eksklusif, ASI Non Eksklusif, Berat badan.
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami pertama untuk bayi. ASI menyediakan semua energi dan nutrient yang dibutuhkan bayi untuk bulan pertama kehidupan, dan terus menyediakan hingga setengah atau lebih dari kebutuhan gizi anak di paruh kedua pada tahun pertama, dan sampai sepertiga selama tahun kedua kehidupan[1].
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan diberikan ASI sampai umur dua tahun. ASI mengandung nutrisi, hormone, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi[2]. ASI Non Eksklusif adalah ASI yang ditambah dengan pemberian makanan tambahan atau yang biasa disebut MP-ASI, pemberian ASI Non Eksklusif diberikan karena kurangnya pengetahuan, pemahaman tentang ASI dan pengaruh promosi susu formula[3]. Susu formula adalah susu yang diformulasikan dari bahan-bahan yang hampir mirip dengan ASI. Fungsinya dapat sebagai susu pendamping ASI atau sebagai susu pengganti ASI[4]. Susu formula yang beredar di pasaran bermacam-macam. Ada yang mengandung omega 3, DHA, AA/ARA, prebiotik FOS, Laktoferin, laktulosa, dan lain-lain. Semuanya ini memberikan manfaat lebih bagi kesehatan bayi dan anak[5].
Dewey et al telah mengemukakan perbedaan pertumbuhan bayi dengan ASI Eksklusif dan susu formula melalui suatu penelitian yang di juluki dengan Studi DARLING (Davis Area Research on Lactation, Infant Nutrition and Growth). Pada penelitian itu dikatakan bayi dengan ASI akan tumbuh lebih cepat pada berat badan selama 2 bulan pertama, setelah itu akan menurun dibandingkan susu formula dari bulan ke 3 sampai bulan ke 12[6].
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana perbandingan berat badan bayi pengguna ASI Ekslusif dengan ASI Non Eksklusif pada bayi berumur 6 bulan. Adapun sampel penelitian akan diperoleh dari data sekunder.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case-control. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menggunakan metode quota sampling pada bayi usia 6 bulan yang memenuhi kriteria inklusi di Puskesmas Singgani Palu. Adapun sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 30 orang bayi yang diberi ASI Ekslusif dan 30 orang bayi yang diberi ASI Non Ekslusif. Jadi, jumlah keseluruhan sampel adalah 60 orang. Masing-masing kelompok bayi tersebut terdiri dari 2 kelompok berat lahir yaitu kelompok antara 2500-3000 gram dan kelompok berat lahir 3100-3500 gram.
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), dengan menggunakan uji Independent t-Test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif pada usia 6 bulan di Puskesmas Singgani tahun 2014-2015.

HASIL
1. Analisis Univariat
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Konsumsi ASI
Jenis Konsumsi Susu Jumlah Sampel Presentase
ASI Eksklusif 30 50
ASI Non Eksklusif 30 50
TOTAL 60 100
Sumber : Data Sekunder (2014,2016)
Berdasarkan Tabel 1 di atas, kelompok bayi dengan ASI Eksklusif adalah berjumlah 30 bayi dan kelompok bayi dengan ASI Non Eksklusif adalah berjumlah 30 bayi. Total sampel adalah 60 bayi.





Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan konsumsi Susu dan Berat Lahir
Berat lahir (gram) ASI Eksklusif ASI Non Eksklusif Total
f (%) f (%) f (%)
2500-3000 12 45 15 55 27 100
3100-3500 18 55 15 45 33 100





Sumber : Data Sekunder (2015, 2016)
Berdasarkan table 2 diatas, kelompok sampel ASI Eksklusif dengan berat lahir 2500-3000 gram berjumlah 12 dan ASI Non Eksklusif berjumlah 15. Sedangkan pada kelompok sampel 3100-3500 gram, jumlah sampel ASI Eksklusif berjumlah 18 dan ASI Non Eksklusif berjumlah 15. Total bayi ASI Eksklusif sebanyak 27 dan ASI Non Eksklusif sebanyak 33 bayi.
2. Analisis Bivariat
Hasil uji analisi perbandingan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif pada berat lahir 2500-3000 gram sebagai berikut :
Tabel 3. Perbandingan Berat Badan Bayi Berdasarkan Jenis Konsumsi ASI Pada Berat Lahir 2500-3000 gram
Jenis Konsumsi ASI N Nilai Rata-rata (kg) α P
ASI Eksklusif 12 7,075 0,05 0,000
ASI Non Eksklusif 15 7,720

Pada Tabel 3 diatas diperoleh hasil rata-rata berat badan pada ASI Eksklusif adalah 7,075 kg dan ASI Non Eksklusif adalah 7,720 kg dengan nilai signifikan 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif pada kelompok berat lahir 2500-3000 gram.
Hasil Uji analisis perbandingan berat badan bayi berdasarkan jenis konsumsi ASI pada berat lahir 3100-3500 gram sebagai berikut :
Tabel 4. Perbandingan Berat Badan Bayi Berdasarkan Jenis Konsumsi ASI Pada Berat Lahir 3100-3500 gram
Jenis Konsumsi ASI N Nilai Rata-rata (kg) α P
ASI Eksklusif 18 7,228 0,05 0,000
ASI Non Eksklusif 15 8,147

Pada Tabel 4. diatas diperoleh hasil rata-rata berat badan pada ASI Eksklusif adalah 7,228 kg dan ASI Non Eksklusif adalah 8,147 kg dengan nilai signifikan 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif pada kelompok berat lahir 3100-3500 gram.
Hasil Uji analisis perbandingan berat badan bayi berdasarkan jenis konsumsi ASI secara keseluruhan dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 5. Perbandingan Berat Badan Bayi Berdasarkan Jenis Konsumsi ASI secara keseluruhan
Jenis Konsumsi ASI N Nilai Rata-rata (kg) α P
ASI Eksklusif 30 7,167 0,05 0,000
ASI Non Eksklusif 30 7,933

Pada Tabel 5. diatas diperoleh hasil rata-rata berat badan pada ASI Eksklusif adalah 7,167 kg dan ASI Non Eksklusif adalah 7,933 kg dengan nilai signifikan 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif jika dibandingkan secara keseluruhan.

PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbandingan berat badan bayi yang memiliki riwayat ASI Eksklusif dengan ASI Non Eksklusif pada usia 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Singgani. Berdasarkan pengertiannya, ASI Eksklusif adalah adalah pemberian ASI pada bayi dari umur 0-6 bulan tanpa makanan tambahan berupa susu formula, air putih, pisang, dan lain-lain. ASI eksklusif dianjurkan pada beberapa bulan pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang diperlukan anak pada umur tersebut[7]. ASI Non Eksklusif adalah ASI yang ditambah dengan pemberian makanan tambahan atau yang biasa disebut MP-ASI, pemberian ASI non eksklusif diberikan karena kurangnya pengetahuan, pemahaman tentang ASI dan pengaruh promosi susu formula[3].
Pada penelitian ini, jumlah sampel yang diteliti yaitu 60 bayi, masing-masing bayi dikelompokkan menjadi 30 bayi yang memiliki riwayat diberi ASI Eksklusif dan 30 bayi yang memiliki riwayat diberi ASI Non Eksklusif. Kemudian peneliti membagi kelompok berdasarkan berat lahir bayi antara 2500-3000 gram dan 3100-3500 gram untuk menilai perbandingan berat badan pada kedua kelompok tersebut. Data diperoleh dari Buku Register Cohort Bayi berupa data berat badan lahir bayi, kondisi lahir, dan berat badan bayi pada usia 6 bulan. Kemudian data diolah dan dilakukan analisis untuk mengetahui hasil yang jelas mengenai ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif.
Hasil analisis data dengan Uji Independent T-test dilakukan menggunakan program komputer SPSS for Windows versi 23. Berdasarkan hasil analisis, pada kelompok berat lahir 2500-3000 gram diperoleh hasil rata-rata berat badan pada ASI Eksklusif adalah 7,075 kg dan ASI Non Eksklusif adalah 7,720 kg dengan nilai signifikan 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif pada kelompok berat lahir 2500-3000 gram. Kemudian, pada kelompok berat lahir 3100-3500 gram diperoleh hasil rata-rata berat badan pada ASI Eksklusif adalah 7,228 kg dan ASI Non Eksklusif adalah 8,147 kg dengan nilai signifikan 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif pada kelompok berat lahir 3100-3500 gram. Sedangkan jika diukur secara keseluruhan dari sampel, diperoleh hasil rata-rata berat badan pada ASI Eksklusif adalah 7,167 kg dan ASI Non Eksklusif adalah 7,933 kg dengan nilai signifikan 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif jika dibandingkan secara keseluruhan. Melihat nilai P pada hasil yang diperoleh dimana semua nilai tersebut berada dibawah 0,05 atau p < α maka berarti H0 ditolak dan H1 diterima sebagaimana sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu terima H0 jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 atau tolak H0 jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan yaitu ada perrbedaan yang signifikan antara berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Singgani.
Adanya perbedaan pertumbuhan berat badan antara bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi ASI Non Eksklusif telah dibuktikan dengan beberapa penelitian, seperti yang dilakukan Desilestia Dwi Salmarini. Selain itu penelitian yang dilakukan Dewey et al yang dijuluki dengan Studi DARLING (Davis Area Research on Lactation, Infant Nutrition and Growth) menunjukan adanya perbedaan berat badan bayi yang mengkonsumsi ASI dengan susu formula, dimana pada bayi dengan ASI mengalami penurunan berat badan yang signifikan dibandingkan bayi dengan susu formula. Penurunan ini terjadi pada bulan ke-3 sampai bulan ke-12[6]
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh sistem saluran pencernaan bayi, karena ASI mengandung enzim lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga sedikit sekali lemak yang tidak diserap oleh sistem pencernaan bayi. Sedangkan susu formula tidak mengandung enzim lipase, karena enzim akan rusak bila dipanaskan. ASI mempunyai efek yang lebih baik terhadap metabolism tubuh bayi dan metabolism hormone seperti misalnya insulin dan leptin dalam kaitannya dengan pengaturan dan deposit lemak tubuh dibandingkan susu formula. Hal ini yang menyebabkan bayi yang mendapat ASI cenderung tidak mengalami obesitas dibandingkan yang mendapat susu formula[8][9].
Kalori yang dibutuhkan pada usia 3-6 bulan sebanyak 110 kkal/kg/hari dan normalnya bayi mengkonsumsi sekitar 750-850 ml ASI per hari. Kadar lemak total yang terkandung dalam susu formula sebanyak 4,4-6 g/100ml sedangkan lemak total yang terkandung dalam ASI sebanyak 4,2 g/100ml. ASI mempunyai efek yang lebih baik terhadap metabolism tubuh bayi dan metabolism hormone seperti misalnya insulin dan leptin dalam kaitannya dengan pengaturan dan deposit lemak tubuh dibandingkan susu formula. Hal ini yang menyebabkan bayi yang mendapat ASI cenderung tidak mengalami obesitas dibandingkan yang mendapat susu formula[8].
IDAI menyebutkan bahwa dinegara maju (ASI Eksklusif sampai umur enam bulan memiliki pertumbuhan yang optimal (normal), dan justru pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) terlalu awal dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Berdasarkan teori tersebut sesuai hasil penelitian ternyata benar bahwa berat badan bayi yang memiliki riwayat ASI Eksklusif berbedan dengan ASI Non Eksklusif, dimana berat badan bayi dengan riwayat ASI Eksklusif 100% memiliki berat badan normal, sedangkan bayi dengan riwayat ASI Non Eksklusif mayoritas memiliki berat badan normal 90% dan 10% yang mengalami kegemukan (obesitas)[10].
Perbedaan kedua kondisi tersebut biasa disebabkan karena bayi memperoleh jenis makanan yang berbeda untuk dikonsumsi satu sama lain. Bayi yang mendapatkan makanan lain, misalnya bubur atau pisang hanya akan mendapat banyak karbohidrat sehingga zat gizi yang masuk tidak seimbang yang pada akhirnya akan menyebabkan kegemukan atau biasa juga disebabkan karena lemak yang terkandung didalam ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi sehingga tidak terjadi penimbunan lemak yang berlebihan pada bayi yang diberi ASI Eksklusif. Selain faktor diatas, hal ini kemungkinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi ibu akan pentingnya ASI bagi kecerdasan dan kesehatan bayi, tradisi masyarakat dinegara berkembang yang cenderung memberikan MP-ASI secara dini, tingginya promosi susu formula dan MP-ASI dimedia dan sarana pelayanan kesehatan serta faktor genetic atau bawaan, misalnya jenis kelamin dan suku bangsa dapat mempengaruhi pertumbuhan berat badan. Pada dasarnya, banyak faktor yang menjadi alasan sehingga ibu memilih nutrisi untuk bayinya. Pentingnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif untuk meningkatkan kesejahteraan bayi terutama pada enam bulan pertama serta kesejahteraan ibu[8][9].
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang dipenuhi dengan nutrient yang di butuhkan untuk kesehatan pertumbuhan dan perkembangan. Sebenarnya semua ibu bisa memberikan ASI, asalkan mereka mengetahui cara menyusui dengan benar, adanya dukungan dari keluarga, dan sistem perawatan kesehatan masyarakat pada umumnya. ASI memiliki banyak manfaat dibandingkan susu formula atau makanan pendamping ASI lainnya. Dimana ASI dapat membantu bayi untuk memulai kehidupannya dengan baik. Kolostrum atau susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi dan membuat bayi lebih kuat. Penting sekali memberi ASI pada bayi dalam jam pertama sesudah lahir dan kemudian 2 atau 3 jam. ASI mengandung campuran yang mudah dicerna oleh bayi. ASI saja tanpa makanan tambahan lain merupakan cara terbaik pemberian makan bayi dalam 4-6 bulan pertama kehidupannya. Sesudah 6 bulan, beberapa makanan lain yang baik harus ditambahkan kedalam menu bayi. World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai dua tahun[11][12].

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan hal sebagai berikut :
1. Perbandingan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan yang signifikan dimana bayi yang diberi ASI Non Eksklusif memiliki berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI Eksklusif.
2. Nilai rata-rata berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif adalah 7,167 kg dan ASI Non Eksklusif adalah 7,933 kg.
3. Perbandingan berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif pada kelompok berat lahir 2500-3000 gram dan 3100-3500 gram menunjukan bahwa terdapat perbedaan berat badan yang signifikan dimana pada masing-masing kelompok diketahui bahwa pada bayi yang diberi ASI Non Eksklusif memiliki berat badan yang lebih besar dibandingkan bayi yang diberi ASI Eksklusif.
SARAN
1. Bagi Pemerintah
Perlu adanya penyuluhan dari pemerintah melauli berbagai media sehingga dapt meningkatkan kesadaran ibu dan masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif.
2. Bagi Puskesmas dan tenaga kesehatan
Harus lebih aktif dalam melakukan penyuluhan dan memotivasi ibu dalam memberikan ASI Eksklusif serta memotivasi masyarakat untuk mendukung program ASI Eksklusif.





.












DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. Health Topic: Breastfeeding; 2015 [diakses 12 Oktober 2015] from

2. Purwanti, S.H. Konsep Penerapan ASI Eksklusif : Buku Saku Untuk Bidan. Jakarta: EGC; 2004
3. Roesli, U. Panduan Konseling Menyusui. Jakarta: Pustaka Bunda; 2013.
4. Hindah, M. Hidangan Sehat Untuk Ibu Menyusui. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2009.
5. Febry, K.D & Zulfito, M. Buku Pintar Menu Bayi. Jakarta: PT Wahyu Media; 2007.
6. Lawrence, R.A., & Lawrence, R.M.. Breastfeeding : A Guide For The Medical Profession Seventh Edition. Elsevier Mosby. United States of America; 2011.
7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Infodatin 2014 Situasi dan Analisi ASI Eksklusif. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 1-7 Agustus; 2014.
8. Conita, D.A. Arundina A. Wicaksono A. Perbedaan Pertumbuhan Bayi Usia 3-6 Bulan Yang Diberi ASI Eksklusif dan Yang Tidak Diberi ASI Eksklusif Di Puskesmas Gang Sehat Kecamatan Pontianak Selatan. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura; 2014.
9. Salmarini, D. & Kabuhung, I. Perbedaan Berat Badan Bayi Pengguna ASI Eksklusif Dengan ASI Tidak Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin. Jurnal Dinamika Kesehatan. Vol.12, No.12; 2013.
10. Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Jakarta. Bedah ASI-Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008.
11. Bahiyatun. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC; 2009.
12. Suradi, R., Hegar, B., Partiwi, A.N., Marzuki, N.S., Ananta, Y. Indonesia Menyusui. Badan Penerbit IDAI. Jakarta; 2010.


Ketersediaan

SKD2016355N 101 12 004 PRA pMy LibraryTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
N 101 12 004 PRA p
Penerbit : Palu.,
Deskripsi Fisik
xiv , 44 hlm ; 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
xiv , 44 hlm ; 29 cm
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this