ABSTRAK Latar Belakang. DBD merupakan penyakit Infeksi dengan prevalensi dan penyebaran yang semakin meningkat. DBD disebabkan oleh virus dengue dengan vektor nyamuk Aedes aegypti. Pemerintah telah berupaya untuk mengendalikan penyakit DBD, salah satunya dengan penggunaan larvasida sintetik temefos. Larvasida sintetik memiliki efek samping bagi manusia dan lingkungan. Sebagai alternative dipilih larvasida alami yaitu daun kelor yang memiliki senyawa saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun kelor sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti dan nilai LC50. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Subjek yang digunakan larva Aedes aegypti instar III. Penelitian terdiri dari 6 kelompok konsentrasi ; 250 ppm, 450 ppm, 650 ppm, 850 ppm, 1050 ppm, 1250 ppm dan 2 kelompok kontrol yaitu kontrol negatif (aquades) dan kontrol positif (temefos 1%), tiap kelompok terdiri atas 25 larva dan 4 kali replikasi. Kemudian dilakukan pengamatan pada waktu 1 jam dan 24 jam. Uji yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis dan uji probit untuk mengetahui nilai LC50. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) memiliki efek larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai p < 0,05 dan hasil uji Post-hoc diperoleh nilai p < 0,05 artinya terdapat perbedaan bermakna mortalitas larva antar kelompok perlakuan. Hasil analisis regresi probit menunjukkan Nilai LC50 813.215 ppm. Kesimpulan. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) memiliki efek larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti.
Kata kunci : Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.), larvasida, Aedes aegypti.