ABSTRACT
Background: Malaria is one of the most contagious diseases which is still in
society environment problem in the world especially Indonesia. A clinical
symptom of malaria is distinctive and easily recognizable, because the fever is up
and down and regularly with chills. Central Sulawesi is one of areas still having
suffered from malaria (Malaria Risk), in 2014 there are 4,211 cases. In 2014
Malaria sufferers in Banggai Regency is 8,513 patients and malaria positive is
1.78% and treated by 100%. The highest number of patients with malaria
sufferers is located mainly working area Toili Public Health Center II is 1,187
patients, while in the Kampung Baru Public Health Center is 765 patients.
Objective: The purpose of this research was to analysis the main risk factors on
occurrence of Malaria at Kampung Baru Public Health Center Luwuk in 2013-
2015.
Method: This research was an observational research with cross sectional
approach. The researcher uses Purposive Sampling. The total sample in this
research were 130 consisting of 63 Malaria and 67 non Malaria. The data were
analyzed by univariate and bivariate with chi-square test (α = 0,05).
Results: Based on 130 samples of data that has been researched, then an analysis
got the factors that has been proved to be a risk factor for malaria is the level of
education (OR: 6.11; 95% CI : 2.748 – 13.592), precautions (OR: 4.04; 95% CI :
1.501 – 10.887), attitudes of respondent (OR: 2.65; 95% CI : 1.295 – 5.428),
employment (OR: 1.62; 95% CI : 0.807 – 3.289), the level of knowledge (OR:
1.18; 95% CI : 0.583 – 2.389).
Conclusion: The main risk factor on occurrence of Malaria at Kampung Baru
Public Health Center is the level of education.
Keyword: Malaria, Risk factor
xix
ABSTRAK
Latar Belakang: Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat didunia termasuk Indonesia. Gejala klinis
penyakit malaria khas dan mudah dikenali, karena demam yang naik turun dan
teratur disertai menggigil. Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang
masih terjadi transmisi malaria (Berisiko Malaria/Risk-Malaria), dimana pada
tahun 2014 terdapat 4.211 kasus. Tahun 2014 penderita Malaria Klinis di
Kabupaten Banggai sebesar 8.513 penderita dan positif malaria sebesar 1,78 %
dan diobati sebesar 100 %. Jumlah penderita Malaria Klinis tertinggi berada
diwilayah kerja Puskesmas Toili II sebesar 1.187 penderita, sedangkan pada
Puskesmas Kampung Baru terdapat 765 penderita.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor risiko utama
kejadian Malaria di Wilayah Puskesmas Kampung Baru Luwuk tahun 2013 –
2015.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analisis observasional dengan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara purposive
sampling. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 130 yang terdiri dari 63
penderita Malaria dan 67 bukan penderita Malaria. Analisis data dilakukan
secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square (α=0,05).
Hasil: Berdasarkan 130 sapel data yang telah di teliti, kemudian di analisis dan di
dapatkan faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko terjadinya malaria
adalah tingkat pendidikan (OR: 6.11; 95% CI : 2.748 – 13.592), tindakan
pencegahan (OR: 4.04; 95% CI : 1.501 – 10.887), sikap responden (OR: 2.65;
95% CI : 1.295 – 5.428), pekerjaan (OR: 1.62; 95% CI : 0.807 – 3.289), tingkat
pengetahuan (OR: 1.18; 95% CI : 0.583 – 2.389).
Kesimpulan: Faktor risiko utama pada kejadian Malaria di Puskesmas Kampung
Baru yang signifikan yaitu tingkat pendidikan.
Kata Kunci: Malaria, Faktor Risiko