RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN CYSTITIS DI RAWAT INAP RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2015

Diah Puspitasari*, Tri Setyawati**, Christin Rony Nayoan***

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
**Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
***Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

ABSTRAK

Latar Belakang. Cystitis merupakan infeksi saluran kemih (ISK) yang paling sering terjadi, diperkirakan paling sedikit 10-20% wanita pernah mengalami serangan cystitis selama hidupnya, dimana penggunaan antibiotik sebagai terapi lini pertamanya. Di negara berkembang 20-65% penggunaan antibiotik dianggap tidak tepat.
Tujuan. Untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien Cystitis yang dirawat inap di RSU Anutapura Palu pada tahun 2015.
Metode. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif, pengumpulan data secara retrospektif, menggunakan rancangan case study dengan jumlah sampel sebanyak 71 data pasien cystitis, sampel diambil dengan teknik consecuttive sampling. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder (rekam medis) RSU Anutapura Palu tahun 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil. Dari 71 data pasien diperoleh sebanyak 35,2% laki-laki dan 64,8% perempuan. 67,6%% pasien usia 18-44 tahun dan 32,4% pasien usia 45-60 tahun. 14,1% pasien pulang sembuh dan 85,9% pulang membaik. Ciprofloxacine paling banyak diresepkan yaitu 40,8% dan cefadroxil paling sedikit diresepkan yaitu 1,4%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang memenuhi kriteria tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat obat 40,8%, tepat dosis dan frekuensi pemberian obat 46,5%, tepat durasi 31% dan tepat cara pemberian 100%.
Kesimpulan. Pengobatan pasien cystitis di RSU Anutapura Palu dapat dikatakan belum rasional, karena kriteria rasional belum mencapai 100%.



Kata kunci: Rasionalitas pemberian antibiotik, pasien cystitis.