STEFANUS TANDI ALLO
PERBANDINGAN KONSENTRASI HAMBAT MINIMAL KETOKONAZOLE, FLUKONAZOLE, DAN ITRAKONAZOLE TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2017/2018
Stefanus Tandi Allo*, Asrawati Sofyan **, Andi Nur Asrinawati ***
*Mahasiswa Program Studi Kedokteran , Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
**Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran , Universitas Tadulako
***Bagian Mikrobiolgi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako


ABSTRAK

Latar belakang : Infeksi fungi (mikosis) banyak dijumpai pada masyarakat di negara tropis termasuk Indonesia karena iklim yang panas dan lembab. Pada umumnya organisme penyebab infeksi fungi dan beresiko tinggi adalah Candida albicans. Kepekaan Candida albicans terhadap antijamur dapat bervariasi dari satu isolate dengan isolate lain, maka perlu dilakukan uji kepekaan antijamur agar diperoleh antijamur yang sesuai.
Metode : Jenis penelitian true experimental post control design only, pengamatan dilakukan terhadap KHM Ketokonazole, Flukonazole, Itrakonazole terhadap Candida albicans pada konsentrasi 0,125%, 0,063%, 0,031%, 0,016%, dan aquadest sebagai kontrol, yang direplikasi sebanyak 4 kali. Analisis data dengan menggunakan SPSS dengan uji One Way ANOVA dan Uji LSD.
Hasil : Rata-rata diameter zona hambat antifungi Ketokonazole, Flukonazole, Itrakonazole yang terbentuk pada konsentrasi 0,125% berturut-turut adalah 28,69 mm, 15,53 mm, 20,98 mm, konsentrasi 0,063% berturut-turut adalah 21,58 mm, 13,51 mm, 13,89 mm, konsentrasi 0,031% berturut-turut adalah 20,59 mm, 11,27 mm, 12,17 mm, konsentrasi 0,016% berturut-turut adalah 18,91 mm, 10,50 mm, 11,28 mm, dan kontrol negatif terbentuk zona hambat sebesar 0,00 mm.
Kesimpulan : Konsentrasi hambat minimal (KHM) Ketokonazole pada konsentrasi 0,031%, Flukonazole pada konsentrasi 0,5%, Itrakonazole pada konsentrasi 0,125%. Ketokonazole memiliki KHM lebih besar dibandingkan Flukonazole dan Itrakonazole.
Kata kunci : Ketokonazole, Flukonazole, Itrakonazole, Antifungi, Candida albicans.