HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS DENGAN GAYA BELAJAR PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Engelin Kezia Selvi Surentu1, Indah Puspasari Kiay Demak2, Tri Setyawati3

1 Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
2 Medical Education Unit, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
3 Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako

ABSTRAK
Pendahuluan : Stress merupakan respon tubuh baik fisik maupun mental terhadap peristiwa yang tidak diharapkan terjadi dalam kehidupan manusia. Gaya belajar didefinisikan sebagai suatu kebiasaan dan cara individu menyerap, memproses, dan mempertahankan informasi dan keterampilan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress dengan gaya belajar pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Metode : Desain penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 189 mahasiswa dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koefisien Kontingensi.
Hasil : Hasil analisis data menunjukkan koefisien kontingensi sebesar 0,28 dengan Chi Square hitung 16,65 lebih besar dari Chi Square tabel 5,23, hal ini berarti H0 ditolak pada ɑ 5% uji dua arah yang mengindikasikan terdapat hubungan antara tingkat stress dengan gaya belajar mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Tingkat stress responden yang paling banyak yaitu sangat berat dengan frekuensi 97 mahasiswa atau 51,3%. Gaya belajar yang paling banyak adalah reflektor dengan frekuensi sebanyak 143 mahasiswa atau 75,7%.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stress dengan gaya belajar pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Kata kunci : Stress, gaya belajar, koefisien kontingensi