Detail Cantuman
Advanced SearchBuku Teks
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS STERILISASI ANTARA METODE PANAS LEMBAP DENGAN PANAS KERING PADA INSTRUMEN BEDAH KATEGORI KRITIS TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus subtilis
Perbandingan Efektivitas Sterilisasi Antara Metode Panas Lembap Dengan Panas Kering Pada Instrumen Bedah Kategori Kritis Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus subtilis
Fiona Febriyanti*, Muhammad Ardi Munir**, Imtihanah Amri***
*Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
**Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
***Bagian Anestesi RSUD Undata Palu, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyebaran infeksi nosokomial dapat terjadi melalui instrumen bedah karena melibatkan kontak langsung dengan jaringan steril pada tubuh pasien sehingga berisiko menjadi tempat kontaminasi mikroba patogen. Sterilisasi merupakan kunci utama untuk mencegah penyebaran infeksi nosokomial. Metode sterilisasi dengan penggunaan luas oleh rumah sakit meliputi metode panas lembap dengan autoklaf dan pemanasan kering dengan radiasi inframerah. Pemantauan efektifitas kedua metode ini dapat menggunakan indikator biologis yaitu Bacillus subtilis.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efektivitas sterilisasi antara metode panas lembap dengan panas kering pada instrumen bedah kategori kritis terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan desain posttest only control group design. Jumlah sampel terdiri dari 27 jarum bedah yang diberi biakan Bacillus subtilis. Sampel terbagi menjadi 3 kelompok yang diuji dengan metode sterilisasi panas lembap, panas kering, dan tanpa proses sterilisasi sebagai kontrol. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney.
Hasil: Tidak terdapat pertumbuhan bakteri pada sampel yang disterilisasi menggunakan metode panas lembap. Jumlah bakteri pada instrumen setelah disterilisasi menggunakan metode panas kering sebesar 1.103 CFU/ml. Sedangkan jumlah bakteri pada kelompok kontrol yaitu instrumen tanpa proses sterilisasi didapatkan hasil yang paling minimal adalah 8.103 CFU/ml dan maksimal sebesar 33.103 CFU/ml.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada efektivitas sterilisasi antara metode panas lembap dengan panas kering pada instrumen bedah kategori kritis terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis. Metode panas lembap memberikan efek dalam menurunkan jumlah koloni yang lebih besar daripada metode panas kering.
Kata Kunci: Metode sterilisasi, panas lembap, panas kering, Bacillus subtilis
Ketersediaan
S-N10115055 | My Library | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
610 FEB p Skripsi 2018
|
Penerbit | Studi Pendidikan Dokter : Fakultas Kedokteran Untad., 2018 |
Deskripsi Fisik |
xvii, 90 hlm.: ilus.; 30 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
610
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Fiona Febriyanti
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain