Detail Cantuman
Advanced SearchBuku Teks
KEJADIAN EFEK SAMPING PEMBERIAN PRAZIQUANTEL DALAM PROGRAM POPM SCHISTOSOMIASIS PADA MASYARAKAT DESA DODOLO LEMBAH NAPU SULAWESI TENGAH
KEJADIAN EFEK SAMPING PEMBERIAN PRAZIQUANTEL DALAM PROGRAM POPM SCHISTOSOMIASIS PADA MASYARAKAT DESA DODOLO LEMBAH NAPU SULAWESI TENGAH
Rahmawati R. Daris*, Ayu Sekarani Damana Putri**, Rabiatul Adawiyah***
*Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
**Departement Parasitologi Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
***Departement Biokimia Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
ABSTRAK
Latar Belakang: Schistosomiasis adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi cacing dalam genus schistosoma. Pada tahun 1935 pertama kali diidentifikasi schistosomiasis pada manusia di Indonesia. Upaya penanggulangan dilakukan oleh pemerintah sejak tahun 1974 melalui pemberian obat massal praziquantel kepada penderita dan keluarga oleh Departemen Kesehatan Sulawesi Tengah. Prevalensi schistosomiasis pada manusia di Lembah Napu mengalami fluktuasi dalam lima tahun terakhir (2013-2017). Namun, hingga saat ini schistosomiasis belum mampu dieradikasi sehingga tahun 2018 pemerintah Indonesia menerapkan pendekatan pengobatan baru, yakni dengan memberikan pengobatan praziquantel secara massal bagi seluruh warga yang berusia >5 tahun di wilayah desa Dodolo Lembah Napu Sulawesi Tengah. Program POPM saat ini dilakukan pemerintah diduga dapat menimbulkan kejadian efek samping pasca pemberian praziquantel, sehingga melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang kejadian efek samping pemberian praziquantel dalam program POPM schistosomiasis pada masyarakat desa Dodolo Lembah Napu Sulawesi Tengah.
Tujuan: Mengetahui gambaran efek samping pemberian praziquantel dalam program POPM schistosomiasis pada masyarakat desa Dodolo Lembah Napu Sulawesi Tengah.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan mengetahui gambaran kejadian efek samping pemberian praziquantel dalam program POPM schistosomiasis.
Hasil: Efek samping pasca mengkonsumsi praziquantel menunjukan efek samping mual adalah efek samping tertinggi dirasakan oleh 69 responden (87,34%) diikuti dengan efek samping muntah dirasakan oleh 57 responden (72,15%) dan efek samping penglihatan kabur adalah efek samping terendah dirasakan oleh 9 responden (11,39%).
Kesimpulan: Kejadian efek samping pemberian praziquantel dalam program POPM schistosomiasis di desa Dodolo Lembah Napu Sulawesi Tengah tertinggi adalah mual yang dirasakan oleh 69 responden.
Kata Kunci: efek samping, praziquantel, POPM, schistosomiasis
ADVERSE DRUG REACTION FOLLOWING PRAZIQUANTEL CONSUMPTION IN SCHISTOSOMIASIS MASS DRUGS ADMINISTRATION IN DODOLO VILLAGE, NAPU VALLEY CENTRAL SULAWESI
Rahmawati R. Daris*, Ayu Sekarani Damana Putri**, Rabiatul Adawiyah***
*Medical students, Faculty of Medicine, Tadulako University
**Department of Parasitology Medical Study Program, Medical Faculty of Tadulako University
***Department of Biochemistry Medical Study Program, Medical Faculty of Tadulako University
ABSTRACT
Background: Schistosomiasis is disease caused by worm infection in genus schistosoma. Schistosomiasis said to be zoonic disease because it can infect not only humans, but also other animals beloging to mammals. In 1935 schistosomiasis was first identified in humans in Indonesia. Prevention efforts have been initiated since 1940, after the discovery of schistosomiasis. Countermeasures have been carried out by the goverment since 1974 through mass admission of praziquantel to sufferers and their families by the ministry of Health Central Sulawesi. The prevalence of schistosomiasis humans in Napu Valley experienced fluctuation in the last five years (2013-2017). Howefer, until now schistosomiasis han’t been able to be eradicated so that in 2018 the government of Indonesia implement a new treatment approach by providing mass praziquantel treatment for all people aged >5 years of age living in schistosomiasis endemic areas, one of them is Dodolo Valley Napu, Central Sulawesi. The POPM program currently being carried out by the government is suspected to cause side effect after the administration of praziquantel, so it raises author’s interest to conduct a study of the occurrence of praziquantel side effect in schistosomiasis POPM program in Dodolo Valley communities, Napu Valley, Central Sulawesi.
Objective: To describe the side effects of praziquantel consumption in schistosomiasis POPM programs in Dodolo Valley communities in Napu Valley, Central Sulawesi.
Method: This is a descriptive research by describing the incidence of praziquantel side effect experienced by 69 respondents (87,34%) followed by vomiting experienced by 57 respondents (72,15%).
Results: Distribution of side effects after consuming praziquantel shows nausea is the highest side effect experienced by 69 respondents (87,34%) and vomiting side effect felt by 57 respondents (72,15%).
Conclusion: Highest side effects after administration of praziquantel in the schistosomiasis POPM in DodoloValley Napu village in Central Sulawesi is nauseous, experienced by 69 respondents.
Keywords: side effects, praziquantel, POPM, schistosomiasis
Ketersediaan
S-N10115045 | 610 DAR k Skripsi 2019 | My Library | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
610 DAR k Skripsi 2019
|
Penerbit | Studi Pendidikan Dokter : Fakultas Kedokteran Untad., 2019 |
Deskripsi Fisik |
xv, 35 hlm.: ilus.; 30 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
610
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Rahmawati R. Daris
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain