ABSTRAK




Latar belakang: Tepat pada tanggal 28 September 2018 warga Kota Palu dan sekitarnya menjadi saksi aktivitas sesar Palu Koro yang begitu dahsyat. Pada pukul 18.02 WITA, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR mengguncang kota Palu sehingga banyak kerusakan yang ditimbulkan dan korban jiwa yang memerlukan pelayanan medis. Rumah Sakit memiliki peran penting sebagai ujung tombak unit pelayanan medis ditengah banyak keterbatasan yang ada. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu dengan alasan rumah sakit ini terdampak cukup parah serta lokasi rumah sakit yang dekat dengan wilayah terdampak Likuifaksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapsiagaan rumah sakit pemerintah pasca bencana alam 28 September 2018.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan design penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus-Oktober 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota Tim Penanggulangan Bencana di RSU Anutapura berjumlah 37 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Hospital Safety Index 2nd Edition 2015.
Hasil penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan RSU Autapura Palu memiliki skor 0.47.
Kesimpulan: RSU Anutapura Palu masuk dalam Klasifikasi B (0.36-0.65). Klasifikasi B merupakan rumah sakit yang dapat berfungsi dalam keadaan darurat bencana tetapi tidak berfungsi secara maksimal karena manajemen bencana belum siap sehingga dalam jangka waktu dekat harus segera dievaluasi dan dilakukan perbaikan.



Kata Kunci: Kesiapan, Manajemen, Bencana, RSU Anutapura, Hospital Safety Index