ABSTRAK

INTERVENSI TERAPI JAHE EMPRIT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DIKELURAHAN KAWATUNA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH
Dewi Apriliani (2020)
Program Studi D-III Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas tadulako
Ni Wayan Sridani, S.ST.,M.Kes

Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskuler dan merupakan salah satu penyebab kematian dalam kategori penyakit tidak menular. Jumlah hipertensi diindonesia sebesar 112.583 kasus, diprovinsi sulawesi tengah, jumlah penderita hipertensi pada tahun 2018 sebanyak 1.749 kasus, dikota palu pada tahun 2018 sebanyak 34,1%, dan dipuskesmas kawatuana jumlah hipertensi pada tahun 2018 terjadi sebanyak 12,08%. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh Intervensi Terapi Jahe Emprit Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Dikelurahan Kawatuna Palu. Metode: Menggunakan metode Quasi experiment dimana analisis dilakukan secara pre dan post tanpa mengunakan data pembanding dan menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Terdapat pengaruh pemberian terapi jahe emprit terhadap tekanan darah setelah dilakukan intervensi selama 5 hari berturu-turut. Untuk tekanan darah sistolik menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap tekanan darah dari 10 responden sebelum dan setelah mendapatkan terapi jahe emprit dengan nilai signifikansi yang didapatkan yaitu p = 0,04 (p < 0,05), sedangkan pada tekanan darah diastolik juga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tekanan darah dari 10 responden sebelum dan setelah mendapatkan terapi jahe emprit dengan nilai signifikansi yang di dapatkan yaitu p = 0.033 (p < 0,05). Kesimpulan : Pemberian terapi jahe emprit dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pasien hipertensi. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah sebaiknya lebih mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
Kata kunci : Hipertensi; Jahe emprit; Tekanan dara