ABSTRAK
Indryani Nasir. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan TBC Paru BTA (+) di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji (di bawah bimbingan Muh. Jusman Rau, S.KM. M.Kes).

Peminatan Epidemiologi
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako
09 April 2021

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan ditularkan melalui droplet, menyerang paru-paru dan dapat menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan. Keberhasilan pengobatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu peran PMO, kepatuhan meminum OAT, kebiasaan merokok maupun akses ke fasyankes. Program DOTS dapat membantu tercapainya target keberhasilan pengobatan yaitu ≥85%. Angka keberhasilan pengobatan TBC di Indonesia pada tahun 2018 yaitu 87.80%, Sulawesi Tengah 66.44%, Kota Palu 89.60% dan Puskesmas Kamonji 83.57%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan TBC Paru BTA (+) di wilayah kerja Puskesmas Kamonji. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik cross sectional. Jumlah sampel sebesar 142 orang dengan teknik pengambilan sampel Non Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (chi-square) dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan jenis kelamin (p = 0,338) dengan keberhasilan pengobatan TBC Paru BTA (+). Terdapat hubungan PMO (p = 0,000), kebiasaan merokok (p = 0,040), kepatuhan dalam meminum OAT (p = 0,000) dan akses pelayanan kesehatan (p = 0,002) dengan keberhasilan pengobatan TBC Paru BTA (+). Upaya pencegahan untuk menekan angka penularan peyakit TBC yaitu, dengan melakukan vaksinasi, melakukan promosi kesehatan, berupa kegiatan deteksi dan perujukan suspek TBC Paru oleh kader.

Kata Kunci: TBC, PMO, Merokok, OAT, Akses