RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT PADA PEROKOK DI UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2021
Jihan G Ismail1, Haerani Harun2, Sarifuddin Anwar3,4, I Kadek Rupawan5
1 Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia
2 Jurusan Patologi Klinik. Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia
3Jurusan Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia
4SMF Pulmonologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia
5Jurusan Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia.

Abstrak
Latar belakang : Merokok merupakan masalah kesehatan yang serius. Merokok telah terbukti meningkatkan risiko peradangan sistemik. Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) digunakan sebagai penanda inflamasi sistemik dan untuk memantau prognosis, morbiditas dan mortalitas pada banyak penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis RNL pada perokok.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang dilakukan di Universitas Tadulako Palu. Sebanyak 48 subjek terdiri dari 24 perokok aktif dan 24 bukan perokok. Subjek diberikan kuesioner yang berisi tentang riwayat penyakit, status merokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi per hari. Sampel darah juga diambil untuk pemeriksaan hematologi. NLR subjek kemudian dibandingkan dengan uji statistik yang sesuai.
Hasil : Sebanyak 37,5% kelompok perokok adalah perokok ringan, 50% perokok sedang, dan 12,5% perokok berat. RNL pada kelompok perokok adalah 1,54 ± 0,81 dan pada kelompok bukan perokok 1,87 ± 1,76. RNL ini tidak berbeda nyata antara perokok dan bukan perokok dengan nilai p 0,578 (uji Mann-Whitney). Sebagian besar subjek perokok adalah perokok ringan dan sedang dan kemungkinan kondisi ini belum mampu menyebabkan peningkatan inflamasi sistemik yang signifikan.
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan RNL yang signifikan antara kelompok perokok dan bukan perokok.
Kata kunci : Merokok, RNL, Asap Tembakau.