HUBUNGAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU
SWAMEDIKASI PROFILAKSIS COVID-19 DENGAN
TEORI HEALTH BELIEF MODEL DI BTN PUSKUD

Cindy Amalia Octaviani Paudi*, Nur Syamsi**
*Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia
**Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako, Indonesia

ABSTRAK

Pendahuluan: Swamedikasi atau self-medication merupakan upaya masyarakat untuk mengobati gangguan yang didiagnosis sendiri tanpa berkonsultasi dengan praktisi medis dan tanpa pengawasan medis. HBM digunakan untuk menjelaskan konsep atas pemahaman perilaku individu. Perilaku yang dimaksud adalah perilaku kesehatan, baik dalam ranah preventif atau kuratif
Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi masyarakat terhadap perilaku swamedikasi profilaksis COVID-19 dengan teori health belief model di BTN Puskud
Metode: Jenis penelitian yang digunakam dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan cara membagikan kuesioner melalui google form
Hasil: berdasarkan hasil analisis menggunakan uji korelasi spearman rho didapatkan persepsi kerentanan (p=0,000 r=-0,491), persepsi keseriusan (p=0,000, r=-0,477), persepsi manfaat (p=0,000, r=-0,415), persepsi hambatan (p=0,000, r=-0,392), persepsi cues to action (p=0,000, r=-0,392), persepsi self-effcacy (p=0,000, r=-0,543)
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat terhadap perilaku swamedikasi profilaksis covid-19 dengan teori health belief model di BTN Puskud, terdapat hubungan antara persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, cues to action dan self-efficacy dengan perilaku swamedikasi.


Kata Kunci: Covid-19, persepsi, swamedikasi, health belief model