ABSTRAK

NURUL AULIA. Hubungan Konsumsi fast food dan sedentary lifestyle dengan indeks massa tubuh siswa kelas 12 MAN 2 Kota Palu pada masa pandemic Covid-19 (dibimbing oleh Nurdin Rahman)
Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) memberi dampak yang besar terhadap sistem pembelajaran di Indonesia. Dengan berlakunya peraturan pemerintah yang menetapkan bahwa sistem pembelajaran dilaksanakan secara online, sehingga siswa/siswi terbatas melakukan aktivitas fisik keluar rumah. Sistem pembelajaran tersebut dapat mengubah gaya hidup sedentari dan juga pola konsumsi fast food. Tingginya sedentary lifestyle dan konsumsi makanan fast food dikaitkan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh. Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hubungan konsumsi fast food dan sedentary lifestyle dengan Indeks Massa Tubuh siswa kelas 12 MAN 2 Kota Palu pada masa pandemi covid-19. Metode yang digunakan adalah Analitik kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Instrumen penelitian yang digunakan mengumpulkan data adalah kuisioner Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) dan Food Frequency Questionnaire (FFQ), serta pengukuran antropometri Z-score. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas XI di MAN 2 Kota Palu sejumlah 320 siswa, dengan jumlah sampel 200 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan analisis data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapat data bahwa mayoritas siswa/siswi dengan status gizi baik memiliki konsumsi fast food rendah dan gaya hidup sedentari tinggi. Nilai signifikansi antara kosnumsi fast food dengan IMT bernilai P Value 0,000 yang berarti ada hubungan konsumsi fast food dengan IMT siswa, sedangkan nilai signifikansi sedentary lifestyle dengan IMT bernilai P Value 0,708 yang berarti tidak ada hubungan sedentary lifestyle dengan IMT siswa.

Kata kunci : Covid 19, Fast Food, Sedentary Lifestyle, Indeks Massa Tubuh remaja