Detail Cantuman
Advanced SearchSkripsi Kesmas
HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
ABSTRAK
NUR AZIZAH. Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siniu Kabupaten Parigi Moutong (dibimbing oleh Nurulfuadi, S.KM., M.Si).
Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Stunting memiliki dampak jangka pendek seperti meningkatnya risiko kematian dan kesakitan, menurunkan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa, serta meningkatkan pengeluaran biaya kesehatan dan peluang untuk merawat anak yang sakit. Sedangkan dampak jangka panjang yaitu meningkatnya obesitas yang berhubungan dengan kesakitan, tinggi badan yang tidak sesuai pada saat dewasa, menurunnya kesehatan reproduksi, menurunnya prestasi di sekolah, menurunnya kemampuan belajar, potensi tidak dapat tercapai, serta menurunnya kapasitas kerja dan produktivitas kerja. Angka kejadian Stunting di dunia tahun 2020 mencapai 22%. Bank Pembangunan Asia melaporkan prevalensi anak balita Stunting di Indonesia merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara yaitu sebesar 31,8% pada tahun 2020. Prevalensi Stunting di Sulawesi Tengah tahun 2021 sebanyak 29,7%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor ibu dengan kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Siniu, Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian yang di gunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah balita usia 6-59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Siniu sebanyak 272. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang gizi, pengetahuan ibu tentang PHBS, tinggi badan ibu, hipertensi dalam kehamilan, dan jarak kelahiran berhubungan dengan kejadian Stunting dengan nilai p < 0,05. Ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadan Stunting dikarenakan banyak responden yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah disebabkan faktor ekonomi rendah mengingat uang sekolah atau uang kuliah tidak murah sehingga ibu-ibu yang ingin melanjutkan sekolah ke SMA atau perguruan tinggi tidak bisa tercapai dikarenakan keterbatasan ekonomi keluarga. Diharapkan ibu lebih memperhatikan lagi tingkat pendidikannya agar dapat memiliki pengetahuan tentang gizi yang baik karena tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan dengan pengetahuan apabila ibu memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka kemungkinan besar juga memiliki pengetahuan yang baik.
Kata Kunci: Hipertensi Kehamilan, Jarak Kelahiran, Pengetahuan, Stunting, Tingkat Pendidikan.
Ketersediaan
S-P21118070 | 614 AZI h SKRIPSI 2023 | My Library | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
614 AZI h SKRIPSI 2023
|
Penerbit | Studi Kesehatan Masyarakat : Fakultas Kedokteran Untad., 2023 |
Deskripsi Fisik |
xii, 74 hlm,: ilus.; 30 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
614
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
NUR AZIZAH
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain