Detail Cantuman
Advanced SearchBuku Teks
Analisis Hubungan Faktor Pengelolaan Lahan, Pengembalaan Hewan Ternak, dan Tempat Tinggal Terhadap Kejadian Schistosomiasis Pasca Pandemi Covid-19 Di Desa Alitupu Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR PENGELOLAAN LAHAN, PENGEMBALAAN HEWAN TERNAK, DAN TEMPAT TINGGAL TERHADAP KEJADIAN SCHISTOSOMIASIS PASCA PANDEMI COVID-19 DI DESA ALITUPU KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH
Rae Thesalonika Kondo1, Vera Diana Towidjojo2, Devi Oktafiani3, Nur Syamsi4
1Mahasiswa Pendidikan Doker, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
2Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
3Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
4Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Latar Belakang: Schistosomiasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing Schistosoma japonicum yang dapat ditemukan di daerah endemis di Sulawesi Tengah yakni pada Dataran Tinggi Lindu, Napu, dan Bada. Infeksi Schistosomiasis dipengaruhi berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal antara lain faktor lingkungan yang meliputi kegiatan pengelolaan tanah, pengembalaan hewan ternak, dan tempat tinggal. Pandemi Covid-19 memiliki dampak pada mobilitas masyarakat dan interaksi masyarakat terhadap lingkungannya.
Tujuan: Untuk menganalisis hubungan faktor pengelolaan lahan, pengembalaan hewan ternak, dan tempat tinggal terhadap kejadian schistosomiasis pasca pandemi Covid-19 di Desa Alitupu Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain observasional analitik Cross sectional. Pengumpulan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Prosedur pengambilan data dilakukan dengan instrumen berupa kuesioner. Sampel yang diteliti sebesar 125 responden.
Hasil: Hasil analisis menggunakan Uji Chi-square dan Odds Ratio didapatkan faktor kontak dengan tanah/air tercemar (p-value 0,015 dan OR 12,523) dan faktor pola kontak dengan tanah/air tercemar (p-value 0,001 dan OR 4,615) merupakan faktor risiko yang signifikan. Hasil analisis menggunakan uji Logistic regression didapatkan faktor risiko yang paling signifikan adalah faktor pola kontak dengan tanah/air tercemar dengan nilai p-value 0,024 dan nilai OR 2,966.
Kesimpulan: Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian Schistosomiasis pasca pandemi Covid-19 di Desa Alitupu adalah faktor kontak dengan tanah/air tercemar.
Kata Kunci: Schistosomiasis, faktor risiko, pengelolaan lahan, hewan ternak, areal fokus keong, pandemi Covid-19
Ketersediaan
S-N10120081 | 610 KON a Skripsi 2024 | My Library | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
610 KON a Skripsi 2024
|
Penerbit | Studi Pendidikan Dokter : Fakultas Kedokteran Untad., 2024 |
Deskripsi Fisik |
xvii, 71 hlm.: ilus.; 30 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
610
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Rae Thesalonika Kondo.
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain