HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DERAJAT DISMENORE PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
Maftilah Fitriana Nur*, Ria Sulistiana**


* Mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
** Dosen Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako


ABSTRAK


Latar Belakang : Dismenore merupakan gangguan siklus menstruasi dengan prevalensi tertinggi. Dismenore adalah nyeri haid yang umumnya terasa di perut bagian bawah namun juga dapat menjalar ke punggung bawah, pinggang, pinggul, paha, dan betis. Wanita yang aktif secara fisik melaporkan lebih sedikit dismenore, dan berolahraga setidaknya seminggu sekali dapat membantu meredakan kram perut. Aktivitas fisik diartikan sebagai semua jenis gerakan tubuh yang menyebabkan otot mengalami kontraksi dan memicu penggunaan energi dalam tubuh. Sebagai mahasiswa kedokteran, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako memiliki pengetahuan mengenai dismenore dan faktor risikonya, contohnya aktivitas fisik. Tetapi, mereka juga memiliki kesibukkan dengan kegiatan perkuliahan yang beragam, baik akademik maupun organisasi. Oleh karena itu, mahasiswi kedokteran mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami dismenore
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan derajat dismenore pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako angkatan 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu mahasiswi Fakultas




Kedokteran Universitas Tadulako angkatan 2022 sebanyak 30 mahasiswi. Data diolah dengan metode Spearman dengan Spearman's rho