HUBUNGAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DENGAN KEJADIAN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA DI RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2019-2022
Wolterfancis G.F. Nura Lele1, Rosa Dwi Wahyuni2 , Puspita Sari3, I Kadek Rupawan4, Arlin Rinni Tutu5

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Tadulako
2Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
3,4,Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
5Bagian Patologi Anatomi RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
e-mail: fandikanuralele@gmail.com,

ABSTRACT
Latar Belakang: Pada sebagian besar pria, prostat akan mengalami pembesaran sejak menginjak usia pertengahan hingga usia lanjut. Prostat yang mengalami perbesaran saat memasuki usia tertentu ini kemudia dikenal dengan istilah Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Hampir 70% pria berusia diatas 60 tahun terkena BPH. Pria diatas 80 tahun akan mengalami peningkatan persentase kemungkinan terkena BPH sampai 90%. Rasio neutrofil limfosit (RNL) merupakan suatu hasil uji pemeriksaan darah yang dapat digunakan sebagai nilai sederhana untuk mengevaluasi respons inflamasi sistemik yang umum serta dapat memprediksi hasil patologis pada berbagai kasus keganasan.
Tujuan : Mencari ada tidaknya hubungan antara Rasio Neutrofil Limfosit dengan kejadian Benign Prostatic Hyperplasia.
Metode: Data RNL di ambil dari rekam medis rawat inap RS Undata Provinsi Sulawesi Tengah yang masuk pada rentang tahun 2019-2022. Data diambil dengan cara total sampling sehinggan didapatkan 265 data dari rekam medis pasien dengan benign prostatic hyperplasia. Analisis statistik observasional analitik menggunakan spearman dengan nilai p