ABSTRACT

Background : Inflammation is a protective response that is intended to eliminate the initial cause of cell injury and cell discard and necrotic tissue damage caused by origin. Antipyretic analgesics and non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) is group of drugs which widely precribes and also used without a doctor's prescription but has many side effects. Central Sulawesi is very familiar with the type of hedge plant called Moringa (Moringa oleifera). This plant has the potential to be developed into drugs for anti-inflammatory because it contains flavonoids and alkaloids.
Objective : The purpose of this study was to determine the effect of antiinflammatory extract of Moringa leaves (Moringa oleifera Lam) towards test animals mice induced with Carageenan
Materials & Methods : Extracts of the Moringa leaves (Moringa olefera Lam), aspirin, Na-CMC 1%, 1% Carageenan, sample test animals mice, plethysmometer. Test edema antiinflammatory effects using artificial methods. Moringa leaf extract was given at a dose of 1% (9 mg / 200 grBB), 2% (18 mg / 200 grBB), and 4% (36 mg / 200 grBB).
Results : The results showed that the extract of Moringa leaves have antiinflammatory effects at a dose of 9 mg / 200 grBB, 18 mg / 200 grBB, and 36 mg / 200 grBB with inflammation inhibition percentage of 76.09%, 87.9% and 50, 66%. Aspirin as a positive control inflammation inhibition percentage of 80.75%. Statistical analysis of test results showed the extract dose of 9 mg / 200 grBB not differ significantly at a dose of 18 mg extract / 200 grBB. While the dose of 36 mg / 200 grBB showed significant differences with the extract dose of 9 mg and 18 mg / 200 grBB.
Conclusion : The extract of Moringa leaves (Moringa oleifera Lam) has antiinflammatory effects in mice induced by Carageenan.

Keywords : Moringa leaves extract (Moringa oleifera Lam), anti-inflammatory effects, artificial edema, flavonoids and alkaloids

ABSTRAK

Latar belakang : Inflamasi adalah suatu respons protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal. Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi non steroid (AINS) merupakan salah satu kelompok obat yang banyak diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter namun memiliki banyak efek samping. Sulawesi Tengah sangat akrab dengan satu jenis tanaman pagar yang disebut kelor (Moringa oleifera). Tanaman ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obat untuk antiinflamasi karena mengandung flavonoid dan alkaloid.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek anti inflamasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam) terhadap hewan uji tikus yang diinduksi dengan karagen
Bahan & Metode : Ekstrak daun kelor (Moringa olefera Lam), asetosal, NaCMC 1%, Karagen 1%, sampel hewan uji tikus, plethysmometer. Uji efek antiinflamasi menggunakan metode edem buatan. Ekstrak daun kelor diberikan dengan dosis 1% (9 mg/200 grBB), 2% (18 mg/200 grBB), dan 4% (36 mg/200 grBB).
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki efek anti inflamasi pada dosis 9 mg/200 grBB, 18 mg/200 grBB, dan 36 mg/200 grBB dengan persentase inhibisi radang sebesar 76,09%, 87,9% dan 50,66%. Asetosal sebagai kontrol positif memiliki persentase inhibisi radang sebesar 80,75%. Hasil uji analisis statistik menunjukkan ekstrak dosis 9 mg/200 grBB tidak berbeda secara bermakna dengan ekstrak dosis 18 mg/200 grBB. Sedangkan dosis 36 mg/200 grBB menunjukkan perbedaan secara bermakna dengan ekstrak dosis 9 mg dan 18 mg/200 grBB.
Kesimpulan : Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam) memiliki efek anti inflamasi terhadap tikus yang diinduksi dengan karagen.

Kata kunci : Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam), efek anti inflamasi, edem buatan, flavonoid dan alkaloid.