ABSTRAK

Latar belakang: Ketersediaan air bersih dari tahun ke tahun cenderung berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air dan pencemaran lingkungan. Padahal, di lain pihak kecenderungan konsumsi air bersih justru naik secara eksponensial. Krisis air bersih membuat sebagian besar penduduk Indonesia mesti mengkonsumsi air yang seharusnya tidak layak minum. Kebutuhan hidup manusia memerlukan air yang bersih dan terbebas dari bakteri-bakteri patogen yang merugikan, sehingga harus diupayakan sedemikian rupa agar tetap tersedia air minum yang memenuhi persyaratan tertentu baik secara fisik, mikrobiologi, maupun kimia.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif laboratorium. Dengan pengambilan sampel secara total sampling. Untuk menentukan kualitas air dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Palu dengan metode Most Probable Number (MPN).
Hasil:Hasil menunjukkan bahwa jumlah bakteri E.coli pada sampel air minum isi ulang sistem filter berjumlah 69/100 ml dengan persentase 87,3% sedangkan sampel air minum isi ulang sistem RO berjumlah 10/100 ml dengan persentase 12,7%. Hal ini menunjukkan bahwa air minum isi ulang sistem RO mengandung bakteri E. coli lebih sedikit dibandingkan dengan air minum isi ulang sistem filter.
Kesimpulan: Kesimpulannya adalah air minum isi ulang sistem RO mengandung bakteri E. coli lebih sedikit dibandingkan dengan air minum isi ulang sistem filter di Kelurahan Kawatuna kota Palu.

Kata Kunci: Air minum isi ulang sistem filter, Air minum isi ulang sistem RO, uji bakteri E.coli