Determinan Kejadian Anemia pada Kanker Serviks di RSUD Undata Palu

Aulia Maghfirah Ahmad1, Puspita Sari2 I Putu Fery Immanuel White³,
Nur Syamsi³

1Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
2Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

ABSTRAK

Latar Belakang: Anemia merupakan kondisi umum pada pasien kanker akibat keganasan atau komplikasi pemberian terapi. Anemia menyebabkan penurunan kualitas hidup, dan respon tubuh terhadap terapi sinar dan kemoterapi. Secara fisiologis, penurunan kadar hemoglobin mendorong pertumbuhan tumor dan merusak respon terhadap pengobatan sehingga penting memonitor kejadian anemia agar tidak mempengaruhi keberhasilan terapi.

Tujuan: Mengetahui Determinan Kejadian Anemia pada Kanker Serviks di RSUD Undata Palu

Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang sampelnya pasien kanker serviks dengan anemia. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Sumber data di dapatkan dari data sekunder berupa rekam medis pasien yang berobat ke bagian onkologi RSUD Undata Palu dengan keluhan ginekologi bagian serviks.

Hasil: Sebanyak 64 pasien wanita yang terdiagnosis kanker serviks, secara keseluruhan mengalami anemia dengan jenis normokromik normositik sebanyak 29 (45.3%) pasien dan Mikrositik Hipokromik sebanyak 35 (54.7%). Selain itu didapatkan usia terbanyak pada pasien wanita yang terdiagnosis kanker serviks adalah usia 41-50 tahun yang berjumlah 27 (42.2%) pasien. Uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ditemukan hasil yang bermakna antara hubungan kejadian anemia dengan kanker serviks di RSUD Palu (p>0,05).

Kesimpulan: Jenis anemia yang ditemukan paling banyak adalah mikrositik hipokromik dengan jumlah pasien sebanyak 35 (54.7%).

Kata kunci: anemia, kanker serviks